Indah menuturkan, untuk saat ini KUR yang sudah siap adalah RP 20 triliun yang berada di Bank BNI.
“Jadi dalam empat bulan kedepan, KUR Rp 20 triliun ini sudah disalurkan ke petani yang memang membutuhkan modal usaha tani,” ungkapnya.
Pasalnya, sesuai arahan, dalam enam bulan total seluruh KUR (Rp 50 triliun) sudah tersalurkan ke petani.
Baca juga: Lindungi Petani dan Peternak, Asuransi Pertanian Siap Diterapkan Serentak Tahun 2021
Lebih lanjut, Indah mengatakan KUR yang nanti dikeluarkan bukanlah berbentuk uang, melainkan berbentuk sarana produksi pertanian.
Untuk itu, daerah (dinas) dan bank sudah bekerjasama dengan para off taker yang dibutuhkan para petani untuk mendapatkan KUR ini.
"Off taker yang dimaksud adalah penyalur pupuk, benih, bahkan hingga alat dan mesin pertanian," tambahnya.
Dia pun berharap daerah turut berperan agar KUR ini dapat tersalurkan secara adil dan merata.
Apalagi, lanjutnya, Kepala Dinas Pertanian berperan untuk mengeluarkan surat pernyataan bahwa petani atau kelompok tani tersebut berhak mendapatkan KUR.
Baca juga: Kementan Tunggu BPS Rilis Data Luas Panen dan Produksi Padi 2019
“Makanya nanti di Komando Startegis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di tingkat kecamatan terdapat Klinik Konsultasi Pembiayaan sebagai konsultan atau yang membantu petani untuk mengajukan KUR,” ujarnya.
Selain itu, tambahnya, klinik ini berfungsi sebagai pengawas penyaluran KUR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.