Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Investasi Reksadana? Pahami Dulu Biaya yang Ditanggung

Kompas.com - 05/02/2020, 08:15 WIB
Muhammad Idris,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi reksadana semakin diminati, khususnya bagi para milenial yang masih dalam kategori investor pemula. Selain tak butuh nominal besar, risikonya juga relatif lebih kecil.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut, nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi atau MI ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Kendati begitu, lantaran investasinya dilakukan lewat perantara MI, maka reksadana juga membebankan sejumlah biaya yang kudu ditanggung investor.

Baca juga: Tinggal Eksekusi, OJK Restui Ilham Habibie Cs Selamatkan Bank Muamalat

Sebagai perbandingan, berinvestasi langsung pada saham juga dikenakan biaya. Namun pengenaan biaya terjadi setiap kali transaksi baik jual maupun beli, atau lebih dikenal dengan brokerage fee.

Dikutip dari Bareksa, Rabu (4/2/2020), secara umum, ada tiga kategori biaya reksadana yang dibagi berdasarkan pihak yang membayar biaya tersebut, yakni reksadana, manajer investasi, dan investor.

1. Biaya yang dibayar oleh reksadana

Biaya ini umumnya merupakan satu kesatuan dengan harga reksadana yang ditawarkan. Artinya, investor tidak membayar biaya ini, karena sudah termasuk satu paket dalam harga per unit reksadana yang dibeli investor.

Biaya reksadana meliputi biaya manajer investasi dan bank kustodian, transaksi dan registrasi efek, biaya auditor dan notaris, serta percetakan dan distribusi pembaharuan prospektus.

Baca juga: Deposito Bank Vs Reksadana Pendapatan Tetap, Mana Lebih Untung?

Lalu ada biaya percetakan dan distribusi bukti konfirmasi serta laporan bulanan reksadana, pengeluaran untuk keperluan mendesak demi kepentingan reksadana, dan pajak yang berkenaan dengan biaya-biaya tersebut.

Untuk mengetahui biaya-biaya tersebut, investor bisa melihatnya pada laporan keuangan reksadana atau fund fact sheet yang rutin dikirimkan laporannya ke investor.

2. Biaya yang dibayar perusahaan aset manajemen

Biaya ini terbentuk dari pembentukan awal reksadana dan promosi. Artinya, harga reksadana yang dibeli investor sudah termasuk di dalamnya biaya promosi yang sebelumnya dikeluarkan perusahaan aset manajemen.

Biaya lain yang berasal dari kategori ini antara lain biaya persiapan pembentukan reksadana, pencetakan dan distribusi prospektus awal, administrasi pengelolaan portofolio reksadana.

Baca juga: 9 Tahun Lagi, Anak Usaha Pertamina Ini Terancam Stop Produksi

Lalu biaya percetakan dan distribusi formulir transaksi, pemasaran dan promosi, serta pembubaran dan likuidasi.

3. Biaya langsung dibayar investor

Berbeda dengan dua biaya sebelumnya yang dimasukkan dalam harga unit pembelian, biaya ini langsung dibayarkan oleh investor saat membeli atau transaksi jual beli terkait kepemilikan reksadana.

Beban yang perlu dibayar investor ini antara lain pembelian unit penyertaan (subscription fee), penjualan kembali unit penyertaan (redemption fee), pengalihan unit penyertaan (switching fee), dan transfer bank terkait transaksi.

Bagi investor yang berminat membeli reksdana, pelu memahami biaya-biaya tersebut agar bisa memperhitungkan investasi dan keuntungan dari return yang diperoleh.

Baca juga: Mau Punya Rp 1 Miliar di 2030, Berapa Harus Investasi di Reksadana?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com