JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, otoritas moneter telah mengguyur pasar keuangan sebesar Rp 25 triliun. Hal tersebut dilakukan untuk menambah likuiditas di sistem keuangan.
Pasalnya, arus modal asing mengalir deras ke luar Indonesia seiring dengan pemberitaan virus corona yang menimbulkan kekhawatiran investor.
Upaya BI menambah likuiditas di pasar tersebut dilakukan dengan membeli surat utang pemerintah di pasar keuangan dalam negeri.
"You know berapa banyak bonds yang telah kita beli dari pemerintah dengan banyaknya arus modal keluar tahun ini? Angkanya mendekati Rp 25 triliun," ujar Perry di Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Baca juga: BI Sudah Lakukan Intervensi, Rupiah Masih Jeblok
Perry menjelaskan, kemunculan virus corona yang merebak dengan pesat tersebut telah mengganggu stabilitas pasar keuangan. Ketidakstabilitas tersebut tidak hanya terjadi di pasar spot tetapi juga pasar DNDF.
Untuk itulah, BI bersama dengan pemerintah terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas pasar.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk menyetabilkan pasar. Ini juga untuk mengantisipasi short term impact of corona virus," ujar dia.
Data Komisi Kesehatan Nasional China menunjukkan hingga Selasa (4/2/2020) malam menunjukkan korban meninggal akibat virus corona mencapai 490 jiwa di negara tersebu dengan 24.324 lainnya telah dikonfirmasi terinfeksi.
Persebaran virus yang cukup pesat membuat aktifitas perekonomian di beberapa wilayah di China terhenti, salah satunya di pusat virus berasal, di Wuhan, Provinsi Hubei.
Baca juga: Menko Airlangga: Virus Corona Bisa Tekan Ekonomi RI Sebesar 0,29 Persen
Satu Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura pun telah dinyatakan positif terpapar virus corona jenis baru.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan Singapura (MoH), WNI berjenis kelamin wanita itu baru dinyatakan positif Selasa (4/2/2019) siang setelah sebelumnya disarankan untuk mendatangi Singapore General Hospital (SGH), Senin (3/2/2020).
"WNI ini merupakan pekerja asing yang bekerja pada seorang perempuan warga negara Singapura. Sebelumnya, ia dilaporkan sempat bersentuhan dengan majikannya yang juga dinyatakan positif terkena virus corona," demikian bunyi keterangan yang disampaikan seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi MoH, Selasa malam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.