JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN berencana memangkas jumlah perusahaan milik negara dengan cara menggabungkan perusahaan atau menutup perusahaan.
Rencana ini diusung Menteri BUMN Erick Thohir dengan tujuan meningkatkan efektifitas operasional, sehingga mampu mendorong kinerja perusahaan plat merah.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengkaji portofolio kinerja perusahaan plat merah.
"Nanti kita lihat bagaimana kita menurunkan jumlah BUMN karena memang Pak Erick sudah sampaikan bahwa kita ingin BUMN lebih ramping tapi lebih efektif," tuturnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Baca juga: Ini Sederet BUMN yang Punya Bisnis Rumah Sakit Besar
Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, kajian ini nantinya akan menunjukan bagaimana dampak perusahaan terhadap kinerja Kementerian BUMN.
Nantinya, Kementerian BUMN bisa menentukan apakah perusahaan akan dilebur atau ditutup.
"(Perusahaan) yang tidak menciptakan value dan tidak ada fungsi sosial yang besar kita mau gabungkan atau kita mau likuidasi," katanya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengakui bahwa saat ini terdapat perusahaan plat merah dengan kinerja yang tidak optimal.
Ia kemudian menyebutkan PT Kertas Leces sebagai contoh perusahaan negara dengan kinerja keuangan yang berakhir bangkrut.
"Kita ke depan ingin lebih cepat lah untuk merespons," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.