JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang 2019 yang hanya mencapai 5,02 persen. Angka realisasi ini jauh lebih rendah dari target pemerintah yang dipatok dalam APBN 2019, yakni sebesar 5,3 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah sudah memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi akan meleset dari target.
Menurut dia, hal ini bisa terjadi akibat perekonomian nasional yang masih berkegantungan terhadap konsumsi rumah tangga.
Baca juga: Turun, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Hanya 5,02 Persen
"Apa yang dikeluarkan oleh BPS sudah kita ramalkan sejak awal dan lebih banyak kan kita masih mengandalkan sektor konsumsi," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Kendati demikian, Bahlil masih optimistis ke depannya ekonomi nasional akan tumbuh lebih tinggi ke depannya. Bahkan, ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi mampu mencapai angka 5,3 sampai 5,5 persen.
Untuk merealisasikan target tersebut, Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu menekankan pihaknya akan menggenjot angka investasi nasional, sehingga mampu merealisasikan target penanaman investasi Rp 886 triliun.
"Saat ini kan investasi kita Rp 809,6 triliun. ke depan kita targetnya dikasih Bappenas Rp 886 triliun," ujarnya.
Baca juga: Mari Elka: Dampak Virus Corona di RI Lebih karena Ekonomi China Tertekan
Berbagai langkah disiapkan Bahlil untuk menggenjot angka penanaman investasi dalam negeri, diantaranya dengan memperbaiki regulasi yang ada.
Selain itu, BKPM juga akan mendata apa saja kendala yang ditemukan di level terbawah penanaman investasi.
"Tadi saya katakan bahwa kendala lapangan juga salah satu handicap kenapa realiaasi Investasi itu lambat," ucapnya.
Baca juga: Industri Pengolahan Jadi Penyebab Ekonomi RI Cuma 5,02 Persen di 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.