Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Kaya Saat Pensiun? Ikuti 5 Prinsip Ini

Kompas.com - 06/02/2020, 12:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Memang, sebaiknya investasi dilakukan sedini mungkin. Akan tetapi, tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi.

Berapapun usia Anda, jika belum mulai investasi pada aset yang nilainya terus meningkat, mulailah sekarang.

3. Otomasi

Ada cara cerdas untuk memastikan Anda menabung dan berinvestasi setiap bulan, yaitu otomasi. Layaknya perusahaan yang langsung memotong gaji karyawan untuk dana pensiun, Anda juga bisa melakukannya.

Ketika Anda sudah mengotomatiskan tabungan dan investasi, Anda tak perlu khawatir lagi. Anda bisa mengotomatiskan tabungan atau pembelian reksa dana melalui fitur-fitur yang sudah disediakan bank, manajer investasi, atau agen penjual reksa dana.

Otomasi membantu Anda memastikan proses transaksi berulang semacam itu dilakukan tiap bulan.

Baca juga: Investasi di Tahun 2020 Berpeluang Cuan, Ini Penyebabnya

4. Kelola arus kas

Mengelola arus kas berarti Anda tahu persis ke mana perginya uang atau penghasilan Anda. Setiap bulan, tentu ada uang yang masuk dan keluar, baik dari gaji, keuntungan investasi, atau penghasilan lainnya.

Uang yang keluar terjadi misal karena belanja, membayar tagihan, atau cicilan. Mengatur arus kas berarti Anda mengetahui untuk apa Anda membelanjakan uang dan berapa banyak.

Ingatlah untuk selalu memperhatikan tagihan Anda dan jangan dilupakan. Selain itu, pengeluaran untuk senang-senang dianggarkan setelah Anda membauar tagihan dan menabung di dana pensiun.

Pastikan juga Anda mengetahui biaya langganan bulanan. Hentikan langganan yang tidak pernah Anda nikmati, sehingga uangnya bisa dialokasikan ke pos keuangan lainnya.

Baca juga: Hemat itu Bukan Pelit, Begini Cara Menyiasatinya

5. Kurangi utang

Memang, utang tak selamanya buruk. Jika digunakan dengan baik dan semestinya, utang dapat bermanfaat bagi Anda dalam jangka panjang.

Misalnya, Anda berutang untuk membangun bisnis atau membeli rumah. Namun, faktanya banyak orang menggunakan utang untuk belanja yang sebetulnya tidak perlu.

Ketika kita terlilit utang, maka akan sulit membangun kekayaan karena kita menggali lubang untuk diri sendiri. Namun, kemerdekaan finansial bukan berarti Anda tak punya utang.

Namun, pastikan bahwa utang tersebut tidak digunakan untuk memiliki benda yang nilainya terus menurun dan mengganggu posisi finansial Anda.

Baca juga: Simak Langkah Agar Tak Terlilit Utang

Pastikan bahwa Anda memiliki dana darurat atau dana pensiun sebelum berutang. Hitunglah keuangan Anda sebelum mengajukan utang.

Selain itu, jangan berutang dalam jumlah yang tak bisa Anda lunasi. Gunakan utang sebagai alat untuk membangun kekayaan, bukan untuk belanja hal yang tak bisa kita raih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com