JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa korban PT Jiwasraya (Persero) menumpahkan rasa kecewanya lantaran perusahaan pelat merah itu tak kunjung mengembalikan uang nasabah.
Ida Tumota misalnya, nasabah Jiwasraya ini sudah kecewa berat karena BUMN tersebut tak bisa mencairkan dananya sejak 2019. Apalagi pihak Jiwasraya ucapnya, hanya memberikan sepucuk surat.
"Dengan enteng dijawab melalui surat edaran bahwa (dana tak bisa dicairkan) akibat kesalahan investasi," ungkap Ida di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Nasabah Jiwasraya Kecewa Tak Bisa Bertemu Sri Mulyani
Dalam satu tahun ke belakang, Ida terus menuntut agar uangnya segara dikembalikan. Namun upayanya itu tak kunjung membuahkan hasil.
Ia menilai pemerintah tak memperjuangan sepenuhnya nasib nasabah Jiwasraya. Banyak waktu yang hilang, tenaga dan biaya untuk memperjuangan uangnya di Jiwasraya.
Saat ini, Ida sudah tak tahu lagi apa yang harus diperbuat. Ia juga mengatakan masa depannya telah hilang sebab dana di Jiwasraya sangat dibutuhkan untuk membiayai anak-anaknya.
Hal itu kian berat karena suaminya sudah tak ada. Saking kecewanya, ia pun menumpahkannya ke pemerintah.
"Anak-anak saya juga mau melanjutkan pendidikan juga dananya enggak ada. Jadi di sini pemerintah benar-benar menipu saya," ucap dia.
Baca juga: Merasa Dikorbankan dalam Kasus Jiwasraya, Benny Tjokro: Kenapa Tidak Semua Ditangkap?
Ida tak percaya Jiwasraya yang merupakan BUMN bisa memiliki masalah keuangan sebesar ini sehingga tak bisa mengembalikan dana nasabah.
Sebelum kasus Jiwasraya, ia menilai BUMN merupakan perusahaan-perusahaan hebat karena juga dimiliki oleh pemerintah. Namun kini pandangannya berubah.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan