Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pembentukan Pansus, Ini Kata Nasabah Jiwasraya

Kompas.com - 06/02/2020, 19:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasabah PT Asuransi Jiwasraya menegaskan tidak mendukung wacana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) yang tengah menjadi polemik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Salah seorang pemegang polis, Machril mengatakan, hanya menuntut kepastian dari Kementerian Keuangan agar mengembalikan uangnya.

"Kita tidak terkait dengan Pansus, yang penting dananya balik," tegas Machril di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Pro Kontra Panja dan Pansus Jiwasraya, Ini Langkah yang Sudah Dilakukan

Machril memandang keberadaan Pansus tidak akan memberi manfaat pada nasabah, bahkan bukan tidak mungkin Pansus semakin menelantarkan nasib nasabah seperti pada Pansus Century.

Karena itu, lanjut Machril, para nasabah fokus hanya menuntut komitmen dari pemerintah untuk memenuhi polis nasabah.

"Itu Pansus Century ya merugikan nasabahnya," katanya.

Sekadar informasi, pagi ini sekira 50 orang pemegang polis menyambangi kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menanyakan kejelasan uang mereka.

Namun, sayangnya para nasabah harus mengalami rasa kecewa karena tidak dapat bertemu secara langsung dengan Sri Mulyani.

"Kami sekarang kecewa karena Ibu Sri Mulyani bilang akan panggil Bank Indonesia, OJK, LPS lalu bilang talangin. Itu mana? Kan asuransi itu setor dana, OJK kan secara rutin dapat dananya," pungkas Machril. (Yanuar Riezqi Yovanda)

 

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Datangi Kantor Menkeu Sri Mulyani, Nasabah Jiwasraya Tolak Pembentukan Pansus

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com