Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 8 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Wawancara Kerja

Kompas.com - 07/02/2020, 12:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Popsugar

NEW YORK, KOMPAS.com - Bagi Anda yang baru lulus kuliah, tentu langkah selanjutnya adalah melamar kerja. Jika Anda merupakan kandidat yang dicari perusahaan, Anda akan dipanggil untuk wawancara kerja.

Persiapan harus dilakukan menjelang wawancara kerja, agar Anda memperoleh pekerjaan impian.

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah mempelajari pertanyaan-pertanyaan yang kerap diajukan.

Baca juga: Agar Sukses Wawancara Kerja, Coba Metode STAR

Dilansir dari Popsugar, Jumat (7/2/2020), berikut ini beberapa kesalahan yang harus Anda hindari saat wawancara kerja.

1. Fokus pada diri sendiri

Saat wawancara kerja, pihak perusahaan kerap mengajukan pertanyaan yang mengarahkan jawaban tentang diri Anda. Namun, ketika menjawab, pastikan Anda tak berbicara soal apa yang Anda inginkan.

Sebaliknya, jawablah dengan pernyataan bagaimana Anda ingin membantu perusahaan tumbuh. Jikalau Anda ingin berbicara tentang apa yang Anda inginkan, pastikan keinginan itu sejalan dengan kesuksesan perusahaan.

2. Tidak memikirkan jawaban

Banyak kandidat langsung menjawab pertanyaan sesuai dengan hal pertama yang mereka pikirkan, lantaran merasa harus menjawab saat itu juga. Kerap kali jawaban yang dilontarkan tidak tepat atau tidak rasional.

Oleh sebab itu, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan jawaban yang akan Anda lontarkan. Tidak apa-apa diam sejenak di sela-sela pembicaraan, sebab pihak perusahaan juga pasti akan menghargai jawaban Anda.

Baca juga: 5 Tips agar Wawancara Kerja Kamu Berjalan Lancar

3. Tidak menjawab secara sistematis

Kerap kali kandidat menjawab pertanyaan berputar-putar saat wawancara kerja alias tidak sistematis. Akhirnya, pihak perusahaan tak memahami jawaban dan memutuskan untuk tidak merekrut sang kandidat.

Untuk menghindari risiko ini, jawablah pertanyaan secara sistematis. Cara mudahnya adalah menjawab dengan poin-poin, sehingga Anda bisa menjelaskan setiap poinnya secara lebih rinci.

IlustrasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi

4. Tidak memahami perusahaan dan produknya

Jika Anda tidak memahami perusahaan yang Anda lamar beserta produk atau jasa yang ditawarkan, maka Anda tidak melakukan riset dasar yang dibutuhkan sebelum wawancara kerja.

Mengapa pihak perusahaan harus repot-repot mempertimbangkan kandidat yang tak punya usaha untuk mengetahui perusahaan tersebut?

Anda pun akan dipandang tidak memiliki ketertarikan dengan perusahaan. Pikirkan bahwa pihak perusahaan meluangkan waktu untuk membaca CV Anda sebelum wawancara kerja, namun Anda tak berusaha mengetahui profil perusahaan.

Baca juga: 7 Pertanyaan Ini Jebak Anda Saat Wawancara Kerja, Apa Saja?

5. Anda membosankan

Tampil sempurna saat wawancara kerja memang menjadi impian, namun kerap kali membosankan bagi perusahaan. Oleh karena itu, tunjukkan beberapa hal dalam kepribadian Anda dan biarkan pihak perusahaan menangkap sisi sebenarnya dari diri Anda.

Jangan takut melakukan hal ini, sebab perusahaan pasti akan menghargai sisi asli Anda.

6. Memohon

Anda sangat menginginkan pekerjaan ini lantaran butuh memperoleh penghasilan rutin atau memiliki banyak tanggungan. Hal ini memang penting bagi Anda, namun tak penting-penting amat bagi perusahaan.

Perusahaan merekrut Anda berdasarkan kebutuhan pihak perusahaan, bukan kebutuhan Anda. Jadi, jangan memohon-mohon bahwa Anda sangat membutuhkan pekerjaan tersebut.

Sebaliknya, tunjukkan mengapa perusahaan sangat membutuhkan Anda dan bagaimana perusahaan akan beruntung memiliki Anda sebagai pegawai.

Baca juga: Catat, 3 Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja

7. Menyebut soal gaji dan tunjangan sebelum ditanya

Memang, gaji dan tunjangan adalah hal penting dan menjadi pertimbangan dalam melamar kerja. Akan tetapi, jangan menyebut soal gaji dan tunjangan sebelum pihak perusahaan menanyakan ke Anda.

Pihak perusahaan ingin melihat apa yang bisa Anda lakukan untuk perusahaan. Dengan demikian, topik soal gaji akan ditanyakan kemudian.

8. Tidak mengajukan pertanyaan

Pihak perusahaan biasanya memberikan Anda kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Manfaatkan kesempatan ini dan pastikan mengajukan pertanyaan dengan benar.

Pertanyaan yang Anda ajukan dapat menunjukkan betapa seriusnya Anda tentang pekerjaan ini, bagaimana Anda mengetahui dan paham tentang perusahaan, hingga bagaimana pola pikir Anda.

Pertanyaan yang baik dan benar pun dapat mengesankan pihak perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Popsugar
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com