Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Setop Pasokan Gas ke Singapura Mulai 2023

Kompas.com - 07/02/2020, 14:56 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan menghentikan pasokan gas ke Singapura mulai 2023. Keputusan ini disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) dalam siaran persnya.

Menurut pemerintah, keputusan penghentian pasokan gas ke Singapura pada 2023 demi memenuhi kebutuhan gas di dalam negeri.

"Dengan 2023 gas yang diekspor ke Singapura disetop, maka gas ini mesti disalurkan (ke pasar domestik)," kata Kepala BPH Migas Fansurullah Asa seperti dikutip dari siaran pers, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: Rugi Rp 116,2 Triliun, CEO Uber Sebut Era Bakar Duit Sudah Berakhir

Selama ini ungkap Kementerian ESDM, pasokan gas ke Singapura berasal dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips sebesar 300 juta standar kaki kubik per hari.

Nantinya, pasokan gas tersebut akan digunakan di dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah sedang mencari pasar domestik untuk pasokan gas yang sebelumnya diekspor ke Singapura tersebut.

Meski masih mencari pasar domestik, Kementerian ESDM mengungkapkan rencananya gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan ke pipa Duri Dumai untuk dialirkan ke kawasan industri di Sumatera.

Baca juga: Pariwisata Lesu Terdampak Virus Corona, Ini Upaya yang Dilakukan Wishnutama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com