Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 6 Cara Dapatkan Keuntungan dari Dana Pensiun

Kompas.com - 09/02/2020, 07:18 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Hadirnya saham menawarkan tingkat keuntungan paling tinggi dibandingkan pilihan investasi yang lain. Rata-rata keuntungan saham tiap tahun sekitar 25 persen, jauh di atas inflasi yang terjadi setiap tahun naik sekitar 6 persen.

Keuntungan saham ini dapat menutupi inflasi tiap tahun sehingga dana pensiun kita lebih terjaga, bahkan kita mendapatkan keuntungan dari investasi ini.

Memang, saham merupakan investasi yang berisiko cukup tinggi, namun risikonya akan menurun seiring waktu. Semakin lama jangka waktu investasi, maka risiko saham akan semakin rendah.

Saat ekonomi krisis tahun 1998 dan 2008, harga saham menurun drastis. Namun hanya dengan waktu 2 tahun harga saham sudah kembali normal lagi, bahkan semakin meningkat.

Keuntungannya bagi dana pensiun tentu jangka waktunya panjang. Dengan logika sederhana berkaca pada tren pertumbuhan harga saham, bisa dipastikan saat masa pensiun tiba, dana investasi pada saham kita sudah naik berlipat-lipat.

Baca juga: Catat! 3 Pengeluaran Penting Bagi Milenial yang Mau Pensiun Dini

4. Teliti dengan Pilihan Perusahaan

Karyawan biasanya akan mendapatkan saran atau pilihan beberapa tempat investasi yang ditawarkan dari perusahaan. Biasanya default choices perusahaan menempatkan dana investasi pada instrumen reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang.

Tentu seperti pada bahasan poin sebelumnya, keuntungan pasar tetap tidak dapat memenuhi lonjakan laju inflasi yang ujungnya tidak cukup memenuhi kebutuhan di masa tua.

Nah, jika kita tidak berinisiatif memindahkan tempat investasi, maka perusahaan secara otomatis langsung menempatkan investasi ke instrumen pendapatan tetap.

Untuk itu, dibutuhkan usaha kita untuk mengubah pilihan investasi serta memantau perkembangan investasi dana pensiun kita. Dibutuhkan inisiatif dan keaktifan kita agar tidak mengalami kerugian

5. Apabila ‘Resign’, Pindahkan Dana Pensiun

Kebanyakan orang tidak memberi perhatian pada dana pensiun ketika memutuskan mengundurkan diri (resign) kerja dari suatu perusahaan. Hal ini juga perlu mendapat perhatian.

Opsinya adalah pindahkan dana pensiun lama ke dana pensiun di perusahaan baru. Selain itu kita juga bisa melanjutkan dana pensiun namun statusnya berubah menjadi dana pensiun nama pribadi.

Proses mengurusnya sangat mudah dan cepat. Jadi amat disayangkan apabila resign kemudian dibiarkan begitu saja dana pensiun ini.

Baca juga: Terungkap, Alasan Jack Ma Pensiun dari Alibaba Group di Usia 55 Tahun

6. Hindari Penarikan Dana Pensiun

Dana hasil pengembangan dana pensiun kita diperbolehkan untuk diambil setelah beberapa jangka waktu. Namun sangat disayangkan apabila digunakan pada masa produktif kerja.

Sebab akan kehilangan pendapatan di hari tua begitu saja. Terlebih lagi bila hanya digunakan untuk keperluan konsumtif semata.

Sebab seperti yang kita tahu, dana pensiun ini tujuannya untuk menjamin masa di mana tidak lagi mampu bekerja secara produktif. Setidaknya ada penghasilan yang kita dapatkan sehingga ekonomi di keluarga kita tetap stabil terjaga.

Nikmati Masa Pensiun dengan Bahagia

Pengetahuan mengenai pengelolaan investasi ini memang tak selalu diketahui dan dipedulikan orang. Kebanyakan hanya berpikir seberapa besar bisa mendapatkan gaji pada tiap bulannya saja.

Padahal ada dana pensiun yang harusnya juga kita persiapkan sebagai bekal menikmati masa tua nanti. Jadilah karyawan cerdas yang terjamin masa pensiun nanti.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com