Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona Jadi Penyebab Bawang Putih Mahal?

Kompas.com - 09/02/2020, 13:35 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comHarga bawang putih sedang mahal-mahalnya sejak beberapa hari terakhir. Komoditas bumbu dapur ini harganya menembus Rp 75.000/kg di sejumlah pasar.

Wakil Ketua Asosiasi Importir Umbi Lapis Indonesia, Haryanto Simarmata, membenarkan kalau penyebaran wabah corona jadi penyebab melambungnya harga bawang putih.

"Yah salah satunya karena virus corona juga," kata Haryanto kepada Kompas.com, Sabtu (8/2/2020).

Menurutnya, selain banyak pemasok di China yang menghentikan pasokannya, rekomendasi izin impor dari Kementerian Pertanian juga sempat mandek pasca merebaknya wabah corona.

"Kemarin kan belum turun rekomendasi (impor) dari pemerintah (Kementerian Pertanian), jadi importir lebih cenderung menunggu untuk tidak mengimpor dulu," ujar Haryanto.

Seretnya pasokan bawang putih impor asal China ini membuat harga di pasaran melonjak tajam. Sebagai informasi, sebagian besar bawang putih dipasok dari impor, terbesar didatangkan dari China.

Baca juga: Panik Corona, Warga Singapura Geruduk Supermarket Borong Belanjaan

Dikutip dari Harian Kompas, harga bawang putih di sejumlah daerah mengalami peningkatan tajam. Di Pasar Raya Padang contohnya, harga bawang putih dibanderol Rp Rp 46.000-Rp 50.000.

Padahal, sepekan sebelumnya, harganya masih di kisaran Rp 28.000-Rp 30.000 per kg. Harga bawang putih melonjak karena barang dari distributor di Medan atau Jakarta langka.

"Barang dari China tak masuk Indonesia karena wabah virus korona,” kata Anto, salah seorang pedagang di Blok II Pasar Raya Padang.

Di Purwakarta Jawa Barat, harga bawang putih juga melonjak hingga dua kali lipatnya. Bawang putih dijual eceran oleh pedagang sebesar Rp Rp 60.000-80.000/kg.

Di Pasar Induk Caringin, Bandung, perubahan harga bawang putih setali tiga uang. Harganya mencapai Rp 50.000-Rp 60.000 per kg dari harga Rp 35.000 per kg.

Baca juga: Imbas Wabah Corona, Hong Kong Airlines PHK 400 Karyawan

Sebelumnya, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, penundaan itu berlaku hanya untuk komoditas asal China.

”Impor terbesar itu bawang putih dan bawang bombay. Buah-buahan juga ada, seperti jeruk, apel, dan pir,” ujarnya.

Kementerian Pertanian merupakan instansi yang mengeluarkan rekomendasi impor komoditas pertanian. Rekomendasi ini jadi syarat mendapatkan izin impor dari Kementerian Perdagangan.

Sejumlah importir komoditas hortikultura sudah mengajukan permohonan rekomendasi. Meski tanaman bukan media penularan virus korona baru, kata Prihasto, pemerintah ingin berhati-hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com