Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal Virus Corona Bertambah, Rupiah Makin Tertekan

Kompas.com - 10/02/2020, 16:34 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan di pasar spot pada Senin (10/2/2020) kembali mengalami pelemahan.

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 13.712 per dollar AS. Rupiah melemah 36 poin sebesar 0,27 persen dibandingkan penutupan Jumat Rp 13.676 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan optimisme pasar cenderung negatif akibat wabah corona. Dengan kondisi keuangan Indonesia cukup baik sekalipun, seperti rilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) terbaru tak mampu selamatkan nilai tukar rupiah.

Baca juga: Masih Tertekan Corona, Rupiah Kembali Melemah

"Walaupun data ekonomi dalam negeri yang positif dan intervensi BI belum bisa membawa mata uang garuda kembali menguat namun BI sudah melakukan semaksimal mungkin untuk membantu menstabilkan rupiah," kata Ariston.

Pada kuartal IV-2019, NPI membukukan surplus sebesar 4,28 miliar dollar AS atau jauh membaik dibandingkan kuartal sebelumnya yang defisit 46 juta dollar AS.

Ini membuat NPI untuk keseluruhan 2019 menjadi surplus 4,68 miliar dollar AS yang juga jauh membaik ketimbang 2018 yang negatif 7,13 miliar dollar AS.

Selain itu BI juga melakuan langkah antisipasi dengan kembali melakukan intervensi di pasar valas dan obligasi di perdagangan DNDF.

Baca juga: BI Ungkap Virus Corona Pengaruhi Stabilitas Rupiah dan Aliran Modal Asing

Disisi lain, upaya BI tidak selaras dengan antisipasi penyebaran wabah corona, yang terus menimbulkan korban.

Hingga pagi ini, jumlah kematian akibat wabah virus corona terus meningkat hampir ke angka 1.000 korban.

Hal ini tentunya membuat kepanikan, karena ternyata jumlah korbannya lebih banyak daripada saat wabah virus SARS yang membunuh 800 orang di tahun 2003.

Meskipun jumlah kematian akihat virus corona bertambah, beberapa perusahaan bisnis besar kembali membuka operasionalnya di China, setelah liburan Tahun Baru Imlek diperpanjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com