Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjiha, Potret Apartemen Kumuh dan Kemiskinan Korea di Film Parasite

Kompas.com - 10/02/2020, 18:07 WIB
Muhammad Idris,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Film Parasite yang disutradarai Bong Joon-ho mengisahkan tentang sisi lain kehidupan Korsel dimana masih terdapat jurang kesenjangan sosial yang sangat kontras.

Banjiha merupakan potret kerasnya kehidupan di kota-kota besar di Korsel. Keberadaan banjiha sendiri sudah cukup lama. Sejarah tempat tinggal di ruang-ruang kecil ini bisa ditarik saat perang Korea antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Pada tahun 1968, tentara Korea Utara menyelinap masuk ke Seoul dalam misi membunuh Presiden Korea Selatan Park Chung-hee. Upaya pembunuhan itu gagal.

Lantaran kekhawatiran adanya serangan Korut, Pemerintah Korsel memperbaharui aturan, dimana semua bangunan apartemen bertingkat rendah yang baru dibangun harus memiliki ruang bawah tanah untuk difungsikan sebagai bunker saat keadaan darurat.

Baca juga: Parasite Film Asia Pertama Penerima Oscar Naskah Asli Terbaik

Namun, lama kelamaan seiring masa damai, bunker tersebut dialihkan pemilik apartemen untuk disewakan sebagai tempat tinggal murah. Meski awalnya menyewakan banjiha merupakan tindakan ilegal.

Tetapi karena permintaan hunian yang meningkat pesat serta krisis properti di tahun 1980-an, membuat kebutuhan papan semakin menipis di kota-kota besar, memaksa pemerintah melegalkan ruang bawah tanah bisa ditinggali.

Tahun 2018, PBB mencatat meskipun Korsel jadi negara dengan ekonomi terbesar di urutan ke-11 dunia, perumahan bagi warga miskin masih jadi masalah yang tak kunjung terselesaikan di negara itu.

Untuk pekerja di bawah usia 35 tahun, rasio kemampuan sewa terhadap pendapatan masih berkisar 50 persen.

Kondisi ini membuat banjiha jadi alternatif hunian terjangkau dengan sewa bulanan sekitar 540.000 won atau sekitar 453 dollar AS per bulannya. Sementara gaji rata-rata orang berusia 20-an tahun sekitar 2 juta won atau 1.679 dollar AS per bulan.

"Saya baik-baik saja tinggal di apartemen ini. Saya memilih tempat ini untuk menghemat uang dan bisa menabung lebih banyak," kata Oh.

"Di Korea, orang-orang berpikir penting memiliki rumah dan mobil yang bagus. Saya pikir memang banjiha itu potret kemiskinan. Mungkin ini sebabnya, dimana saya tinggal, itu menentukan siapa saya," kata Oh lagi.

Baca juga: Sutradara Parasite Bong Joon-ho: Korea Tampak Glamor tetapi Kaum Mudanya Putus Asa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com