KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya menaikkan Indeks Pertanaman Padi sebesar 0,5.
Salah satu cara yang dilakukan Kementan adalah dengan akan merehabilitasi jaringan irigasi tersier (RJIT) seluas 135.600 hektar (ha) tahun 2020 ini.
Program tersebut akan dilakukan di 32 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten atau kota seluruh Indonesia.
“RJIT sesuai kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani,” kata Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Rahmanto dalam keterangan tertulis.
Baca juga: Harga Bawang Putih Melonjak, Kementan Gelar Operasi Pasar di 22 Titik
Ia menyampaikan pernyataan itu saat Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi (Rakorsin) Ditjen PSP Tahun Anggaran 2020 di IPB Convention Center, Bogor, Rabu (5/2/2020) hingga Jumat (7/2/2020).
“RJIT akan dibangun bertahap sesuai kebutuhan petani dan diserahkan kepada kelompok tani, sehingga pembangunannya akan dilakukan gotong royong atau swakelola,” imbuh Rahmanto.
Dengan swakelola, imbuh dia, jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki.
Menurut Rahmanto, lokasi RJIT diutamakan di lokasi yang telah dilakukan survei, investigasi, dan desain (SID) tahun sebelumnya.
“Selain itu, diutamakan juga pada daerah irigasi yang saluran primer dan sekundernya dalam kondisi baik,” kata dia.
Rahmanto melanjutkan, rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak dan di sekitarnya ada sawah yang diairi, ada sumber air, serta ada petaninya.
Baca juga: Kementan Anggarkan Rp 3,5 Triliun Bangun Sarana Prasarana Pertanian
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.