Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Ingin 64 RS BUMN Raup Rp 8 Triliun Per Tahun

Kompas.com - 10/02/2020, 19:36 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, pembentukan holding BUMN rumah sakit bisa sangat menguntungkan.

Erick ingin 64 rumah sakit milik perusahaan plat merah bisa meraup pendapatan hingga Rp 8 triliun per tahunnya.

“Kalau secara revenue diawali dengan Rp 5,6 triliun dengan ebitda Rp 510 miliar, tetapi kita belum konsolidasi dan maksimal. Saya harapkan ke depan bisa kurang lebih Rp 8 triliunan,” ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Baca juga: DPR Duga Ada Kongkalikong Investasi di Jiwasraya

Erick menambahkan, selama ini pengelolaan rumah sakit BUMN masih dikelola oleh masing-masing perusahaan plat merah. Padahal, perusahaan BUMN pemilik rumah sakit tersebut inti bisnisnya bukan di industri kesehatan.

Sehingga, pengelolaan rumah sakit-rumah sakit tersebut belum optimal. Dengan dibentuknya holding BUMN rumah sakit, nantinya pengelolaannya hanya akan dipegang oleh satu perusahaan, yakni PT Pertamina Bina Medika IH sebagai induknya.

Diharapkan, dengan begitu rumah sakit BUMN bisa bersaing dengan rumah sakit swasta di dalam negeri.

Baca juga: RI Akan Impor Bawang Putih 103.000 Ton dari China

“Jangan sampai ke depan banyak (orang) Indonesia yang berobat ke luar negeri. Tapi enggak bisa juga paksa (orang) berobat di dalam kalau kita enggak punya standar yang tinggi. Itulah kenapa dikonsolidasi,” kata Erick.

Dari 64 rumah sakit yang dimiliki BUMN, jika disatukan maka akan memiliki 6.500 tempat tidur. Lalu, dokter umumnya sebanyak 940, dokter spesialis 1.473 dan dokter sub spesialis sebanyak 159.

Adapun total ruang operasinya dari 64 rumah sakit tersebut sebanyak 126 ruangan.

Baca juga: Bos Inter Milan Telepon Erick Thohir, Mau Beli 2 Juta Masker dari RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com