Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Omnibus Law Tak Jamin Investor Minat Tanamkan Modal di RI

Kompas.com - 10/02/2020, 20:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, omnibus law tidak menjamin minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia, meski ditargetkan selesai pada 2020.

"Apakah ini akan inform banyak investor asing banyak investasi di Indonesia? Saya bisa jawab, 70 persen maybe not, 30 persen ada kesempatan," kata Bhima di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Bhima kemudian mengacu pada laporan Bank Dunia. Dalam laporan tersebut, Bank Dunia tidak menyoal produktifitas tenaga kerja, melainkan menyoroti upaya deregulasi pemerintah pada periode I Presiden Joko Widodo dianggap belum berhasil.

Faktanya sepanjang tahun 2014-2019, ada sekitar 4.300 peraturan menteri baru yang masih tumpang tindih. Banyaknya aturan baru ini pula yang disinyalir menyebabkan perusahaan dari China beralih ke Vietnam pada perang dagang AS-China.

"Jadi percuma kalau ada omnibus law. Ini tidak akan berjalan maksimal ketika nanti pasca omnibus law muncul aturan-aturan turunan yang justru bisa menambah banyak dengan regulasi tenaga kerja," ucap Bhima.

Namun, Bhima mendukung jika omnibus law memuat perlindungan yang adil, aturan yang lebih simpel, dan pengawasan yang lebih baik.

"Tapi kalau di situ omnibus law justru menimbulkan uncertainty, maka ini yang memang harus disorot dan diawasi bersama," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah menggodok 2 UU besar dengan skema omnibus law. UU tersebut menyangkut perpajakan dan lapangan kerja. Adapun RUU Cipta Kerja rencananya ditargetkan selesai tahun ini dan masuk ke ranah DPR RI.

"RUU Cipta Lapangan Kerja dalam waktu dekat di-submit ke parlemen," ujar Airlangga di Kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Harapannya, RUU tersebut mampu memotong aturan-aturan yang tidak perlu dan tumpang tindih sehingga memunculkan kepastian berusaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com