Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agriculture War Room Dinilai Bisa Bantu Penyuluh Pertanian

Kompas.com - 11/02/2020, 16:40 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Agriculture War Room (AWR) dinilai bisa jadi jawaban agar penyuluh pertanian efektif dalam memberdayakan petani meningkatkan hasil produksi pertanian di masing-masing kecamatan di Indonesia.

AWR yang dikontrol langsung oleh Kementerian Pertanian di Jakarta, terhubung langsung dengan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang ada di tiap kecamatan, juga kostrada di kab/kota dan Kostrawil di Provinsi.

Kantor Kostratani atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian dikelola secara modern dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi untuk memetakan potensi, permasalahan dan mendata pertanian sampai level lapangan di kecamatan.

Baca juga: Ini Alasan Bank DKI Masih Pertahankan ATM Pecahan Uang Rp 20.000

Pakar penyuluhan pertanian dari Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB Sumardjo mangatakan, akurasi dan akuntabilitas data aktual pertanian, baik pangan maupun non pangan perlu untuk menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dan efektif.

“Selain itu potensi dan permasalahan pembangunan pertanian perlu dipantau dan digerakkan melalui informasi yang akurat, secara lebih efisien. Hal ini jawabannya adalah melalui AWR,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Pada sisi lain Sumardjo mengatakan, jumlah dan kualitas penyuluh pertanian juga perlu ditambah dan ditingkatkan dari sisi kualitas.

Baca juga: Ini 3 Hidangan Terlaris di GoFood

Keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah membatasi kemampuan dalam rekrutmen penyuluh pertanian. Namun ia bilang hal itubisa ditutup dengan menghadirkan penyuluh swadaya dan penyuluh swasta.

“Kehadiran Penyuluh swadaya dan penyuluh swasta bisa untuk mengatasi keterbatasan jumlah penyuluh,” kata dia.

Menurut dia, anggaran penyuluhan yang memadai dan efektif sangat dibutuhkan. Hanya saja perlu menghindari penyimpangan dalam realisasi di tingkat daerah.

Kantor Kostratani atau Komando Strategis Pembangunan Pertanian dapat berfungsi untuk memetakan potensi permasalahan dan mendata pertanian sampai level lapangan di kecamatan.

Baca juga: Perombakan BUMN Berlanjut, Erick Thohir Ganti Bos Bahana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com