JAKARTA, KOMPAS.com - Konfederasi buruh akan kembali melakukan aksi unjuk rasa menolak omnibus law cipta lapangan kerja pada Rabu (12/2/2020) di Gedung DPR/MPR RI.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan, dalam aksi ini para buruh menuntut agar diikutsertakan dalam pembahasan aturan baru tersebut.
“Sikap kami jelas. Kalau omnibus law mereduksi atau mengurangi kesejahteraan buruh, kami akan tolak habis-habisan. Kami meminta unsur buruh masuk dalam tim pembahasan omnibus law karena sejak awal, unsur buruh tidak pernah diajak bicara sehingga banyak rumor tidak jelas soal omnibus law," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/2/2020).
Baca juga: 100 Hari Jokowi-Maruf, Omnibus Law, Didukung Pengusaha Ditolak Buruh
Andi mengaky hingga kini kaum buruh belum mendapatkan draf RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja yang diajukan oleh pemerintah kepada DPR.
“Aksi (unjuk rasa) adalah pilihan terakhir kami ketika seluruh cara sudah kami tempuh," kata dia.
Andi menjamin aksi buruh akan berlangsung dengan tertib dan damai. Apalagi koordinasi dengan pihak kepolisian sudah dilakukan secara intensif.
“Saya sudah menginstruksikan seluruh jajaran KSPSI untuk menjaga aksi besar ini berjalan aman dan damai. Kami juga bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk mengantisipasi penyusup dan pihak-pihak tidak bertanggungjawab," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.