Selain itu, Mamit menilai transisi penggunaan BBM ke energi listrik tidak akan terjadi secara cepat. Apalagi ia menilai, kebijakan kendaraan listrik juga belum terlalu jelas.
Sementara itu, kebutuhan akan produki hasil kilang diproyeksi tidak akan mengalami penurunan secara signifikan ke depannya.
"Jadi,saya kira pembangunan kilang merupakan investasi jangka panjang yang memang sudah tidak bisa dihindari untuk tidak dibuat," ucapnya.
Baca juga: Kilang Jokowi Tak Terbangun, Salah Mafia Migas?
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sempat mempertanyakan rencana pembangunan kilang minyak oleh Pertamina.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu khawatir pembangunan kilang ini akan sia-sia. Sebab sembari pembangunan kilang dilakukan, transformasi penggunaan bahan bakar kendaraan terus bergerak. Akan terjadi peralihan dari kendaraan yang berbahan bakar minyak ke listrik.
"Saya tanya apa kamu (Pertamina) yakin selama depresiasi dari Rp 700 - 800 triliun ini belum selesai dilakukan, tidak ada perubahan sistem energi dari pakai bensin jadi pakai listrik?," tuturnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Tren transformasi energi BBM ke listrik juga sudah ramai terjadi di dunia. Hal ini akibat pentingnya isu lingkungan sehingga menuntut adanya kendaraan yang lebih ramah lingkungan.
Oleh karenanya, pria yang juga sempat menjabat Direktur Utama Bank Mandiri itu meminta Pertamina untuk melakukan perhitungan kembali terkait rencana pembangunan kilang tersebut.
Baca juga: Ada Jutaan Transaksi Saham Mencurigakan dalam Kasus Jiwasraya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.