Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Virus Corona secara Global, Merosotnya Devisa hingga PHK di Industri Penerbangan

Kompas.com - 13/02/2020, 08:08 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona memberikan dampak negatif signifikan, baik secara global maupun domestik.

Terakhir, jumlah korban yang terinfeksi mencapai 43.099 orang dengan angka kematian sebesar 1.018 jiwa di negara yang terjangkiti. Meski di Indonesia selama ini hanya menunjukkan isu adanya warga yang terkena virus, tetapi sejauh ini hasilnya dinilai negatif.

Berikut rangkuman akibat dari merebaknya virus corona secara global:

1. Indonesia berpotensi kehilangan devisa Rp 40,7 triliun

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, dampak virus corona terhadap arus lintas orang menimbulkan potensi kehilangan nilai devisa terhadap suatu negara. Indonesia termasuk negara yang mulai merasakan dampak kerugian karena virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Indonesia Berpotensi Kehilangan Devisa Rp 40,7 Triliun

China merupakan wisatawan terbanyak kedua yang berkunjung ke Indonesia. Dari 16,1 juta wisman pada tahun 2019 yang berkunjung ke Indonesia, ada 2,07 juta wisman berasal dari China.

Dari perhitungannya, dalam setahun dampak virus corona tersebut berpotensi mengurangi perolehan devisa Indonesia sebesar Rp 40,7 triliun.

2. Pabrik otomotif kekurangan pasokan suku cadang

Dampak mewabahnya virus corona di China terus menimbulkan kekhawatiran, terutama pada sektor otomotif. Laporan CNN, Rabu (12/2/2020), menyebutkan, ada banyak pabrik otomotif di seluruh dunia yang bergantung pada suku cadang dari China untuk menjaga rantai pasokan mereka tetap berjalan.

Para pengamat juga khawatir, pabrik-pabrik di seluruh dunia akan berhenti beroperasi jika pabrik di China juga masih tutup.

"Hanya perlu satu bagian lagi untuk melengkapi yang hilang," kata Mike Dunne, seorang konsultan industri otomotif di Asia dan mantan Kepala Operasi GM di Indonesia.

3. Petani manggis merugi

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, imbas dari novel coronavirus membuat para petani buah manggis yang kerap mengekspor ke China kini harus menghentikan pengiriman.

"Ekspor kita misalnya seperti manggis, itu mereka enggak bisa terkirim. Akibatnya, petani kita yang mati," katanya di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Dia juga meminta kepada awak media agar jangan memberitakan mengenai virus corona yang berlebihan. Sebab, dampak pemberitaan akan menimbulkan keresahan serta kerugian, khususnya terhadap para pelaku usaha, termasuk para petani.

4. Kinerja 5 sektor industri diprediksi bakal anjlok

Lebih dari sepekan, virus corona telah menghancurkan ragam aspek usaha. Misalkan saja perusahaan AS yang ada di China menjadi sebagian dari sekian banyak perusahaan AS yang terdampak.

Melansir CNBC, Senin (3/2/2020), ada lima industri AS yang mengalami kerugian akibat corona. Misalkan saja dari sektor penerbangan, hiburan, teknologi, otomotif, dan ritel.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Harga-harga Barang di China Melonjak

Perusahaan tentunya mengalami kerugian akibat wabah yang menerjang. Apalagi pemerintah setempat mengeluarkan larangan dan imbauan pabrik untuk memberhentikan kegiatan operasionalnya sementara hingga 9 Februari 2020.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com