Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 5 Kesalahan Utama Para Investor Pemula

Kompas.com - 13/02/2020, 14:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Jika Anda baru saja memulai berinvestasi, tentu saja ada kesulitan dan kebingungan yang dihadapi.

Apalagi jika Anda merupakan investor pemula untuk instrumen investasi saham, kesalahan dalam memilih saham bisa saja terjadi dan uang yang Anda investasikan menguap.

Namun, penting bagi Anda para investor pemula untuk memahami kesalahan yang kerap dilakukan. Dengan demikian, Anda bisa lebih cermat dalam berinvestasi di kemudian hari.

Baca juga: Ini 3 Alasan Masyarakat Tunda Lakukan Investasi

Dilansir dari Reader's Digest, Kamis (13/2/2020), berikut ini 5 kesalahan utama para investor pemula saat berinvestasi.

1. Menunda investasi

Orang-orang yang mulai berinvestasi sejak dini tidak hanya mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencapai masa depan yang stabil, namun juga menempatkan uang di saat yang tepat.

"Semakin muda Anda mulai berinvestasi, maka semakin banyak Anda bisa meraup manfaat dari kenaikan pasar dalam jangka panjang," ujar perencana keuangan bersertifikat Nick Holeman.

Namun, jangan kecil hati jika Anda merasa terlambat memulai investasi. Sebaliknya, mulailah kurangi utang-utang berbunga tinggi, termasuk utang kartu kredit.

"Kemudian, hitung berapa banyak yang dapat Anda alokasikan untuk diinvestasikan. Ini bergantung pada usia dan gaji Anda. Pangkas pengeluaran yang tidak perlu, tentukan berapa banyak yang bisa diinvestasikan, dan otomasikan investasi Anda," terang Holeman.

Baca juga: Mana Paling Untung, Tabungan, Deposito, Atau Investasi

2. Berpikir investasi membutuhkan banyak uang

Jika Anda merasa tidak punya cukup uang untuk diinvestasikan, Anda justru bisa rugi dalam waktu panjang.

"Faktanya, seberapa sering kita menerima uang dalam jumlah banyak pada waktu tertentu? Menggantungkan diri pada penghasilan, bonus, atau tunjangan untuk mencapai tujuan finansial malah akan menunda Anda mencapai garis finis (mencapai tujuan finansial)," ungkap Steve Dorval, head of digital advice di Twine.

Hal yang sebaiknya Anda lakukan adalah berinvestasi dalam jumlah sedikit tapi sering. Pola ini akan membuat investasi Anda lebih sukses dan mudah diprediksi.

Saat ini pun banyak agen penjual reksa dana dan perusahaan sekuritas yang menjual produk investasi mulai dari Rp 50.000 atau Rp 100.000. Ini pun bisa Anda manfaatkan untuk sedikit demi sedikit memupuk kekayaan.

Baca juga: Simak Perbedaan Tabungan dan Investasi yang Perlu Diketahui

3. Menempatkan seluruh dana pada satu instrumen investasi

Ketika portofolio investasi Anda tidak terdiversifikasi, maka investasi itu akan lebih terpapar satu risiko spesifik dan volatilitas akibat gejolak pasar.

Holeman menyarankan Anda mendiversifikasi portofolio investasi, misalnya paduan antara saham dan obligasi.

"Anda juga bisa berinvestasi lewat platform (layanan penjual instrumen) investasi. Ini akan secara otomatis mendiversifikasi risiko pada portofolio Anda," terang Holeman.

Ilustrasi investasi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi investasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com