JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kebijakan Persaingan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Taufik Ahmad mengaku sudah mendengar rencana pemerintah mengimpor bawang putih.
Ia menyebut impor bawang putih sebanyak 60.000 ton itu untuk memenuhi kebutuhan nasional khususnya saat bulan Ramadhan nanti.
"Katanya sih dari info dirjen Kemendag sebesar 60.000 ton akan diterbitkan SPI (surat persetujuan impor) untuk mengamankan pasokan sampai nanti bulan puasa. Setelah itu kami harapkan terealisasi," katanya di Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Baca juga: 62.000 Ton Bawang Putih Impor dari China dan India Segera Masuk RI
Menurut Taufik, harga bawang putih terus melambung tinggi sejak 2 Januari 2020. Hal ini menurutnya lantaran pasokannya yang menipis disertai isu virus corona.
Saat ini berdasarkan catatan KPPU, harga bawang putih di pasar mencapai Rp 80.000 per kilogram (kg).
"Mulai 2 Januari sampai 12 Februari 2020 terjadi lonjakan harga yang signifikan dari Rp 35.000 menjadi Rp 55.000 - Rp 60.000 per kg. Bahkan untuk pasar impor di Jakarta bisa Rp 70.000 - Rp 80.000 per kg. Lonjakan harga terjadi di awal Februari," katanya.
Baca juga: Cegah Corona, Garuda Semprotkan Cairan Khusus ke Seluruh Kabin Pesawat
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan bawang putih aman, meski pemerintah berencana menutup sementara impor dari China.
"Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insyaallah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin kita pun masih punya cadangan menurut hitungan kita," ucap Syahrul usai meninjau harga bahan pangan di Pasar Senen, Senin (3/2/2020).
Seperti diketahui Indonesia banyak mengimpor bawang dari China. Pada tahun 2019, menurut data BPS, realisasi impor bawang putih sebesar 465.340 ton atau senilai 529,97 juta dollar AS, sekitar 90 persen dipenuhi oleh impor dari China.
Baca juga: Dear Milenial, Ini Solusi Biaya Nikah yang Kian Mahal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.