Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN Cemaskan Rencana Pembangunan Kilang Minyak, Ini Faktanya

Kompas.com - 14/02/2020, 05:13 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan kilang minyak oleh PT Pertamina (Persero) tengah menjadi sorotan publik beberapa hari ini.

Pasalnya, Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin sempat menyampaikan kekhwatirannya terkait rencana pembangunan kilang minyak tersebut.

Sebab, biaya investasi yang dibutuhkan untuk membangun kilang ini sangat besar, yakni sekitar Rp 800 triliun dalam waktu 7 tahun.

Namun, pada saat bersamaan kendaraan berbahan bakar minyak mulai beralih ke listrik.

Baca juga: Wamen BUMN Khawatir, Perlukah Pertamina Tetap Bangun Kilang Minyak?

Padahal, rencana pembangunan 6 kilang minyak Pertamina merupakan salah satu program utama yang terus digaungkan Presiden Joko Widodo.

Pembangunan kilang diproyeksi mengatasi permasalahan defisit neraca migas yang terus menghantui Indonesia setiap tahunnya.

Berikut rangkuman berita terkait polemik rencana pembangunan kilang minyak Pertamina.

1. Wamen BUMN khawatir dengan pembangunan kilang Pertamina

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin khawatir pembangunan kilang ini akan sia-sia nantinya.

Sebab, sembari pembangunan kilang dilakukan, transformasi penggunaan bahan bakar kendaraan terus bergerak. Dimana saat ini tengah terjadi peralihan dari kendaraan yang berbahan bakar minyak ke listrik.

"Saya tanya apa kamu (Pertamina) yakin selama depresiasi dari Rp 700 - 800 triliun ini belum selesai dilakukan, tidak ada perubahan sistem energi dari pakai bensin jadi pakai listrik?," tuturnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Kekhawatiran Wamen BUMN soal Rencana Pertamina Bangun Kilang Minyak Rp 800 Triliun

Menurut Mantan Direktur Utama PT Inalum itu perkembangan zaman terus terjadi dan mendorong adanya transformasi pola kebiasaan masyarakat. Tren transformasi energi BBM ke listrik juga sudah ramai terjadi di dunia.

Oleh karenanya, pria yang juga sempat menjabat Direktur Utama Bank Mandiri itu meminta Pertamina untuk melakukan perhitungan kembali terkait rencana pembangunan kilang tersebut.

"Jadi kalau itu (pembangunan kilang) belum terjadi, akibatnya adalah investasi Rp 700 triliun itu menjadikan produk yang tidak akan dipakai oleh ratusan rakyat Indonesia," ucap dia.

2. Jokowi jengkel dengan lambatnya penyelesaiaan pembangunan kilang

Pembangunan kilang minyak merupakan salah satu fokus utama yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo sejak periode pertamanya memimpin RI.

Program ini selalu ditekankan Jokowi untuk meningkatkan produksi, sehingga mampu mengatasi permasalahan defisit neraca dagang migas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com