Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Periode Suram Alibaba Gara-gara Wabah Corona

Kompas.com - 14/02/2020, 22:32 WIB
Muhammad Idris,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Alibaba memprediksi kinerja dari pendapatan e-commerce pada kuartal pertama tahun ini bakal jadi periode yang suram setelah menyebarnya wabah virus corona di China.

Dilansir dari Reuters, Jumat (14/2/2020), CEO Alibaba Daniel Zhang mengatakan banyak rencana dan target bisnis yang meleset di musim libur Tahun Baru Imlek karena wabah virus corona yang sudah menyebabkan kematian 1.350 orang di China dan menginfeksi ribuan orang lainnya.

Ia mengatakan banyak pelapak atau pedagang yang menggunakan platform Alibaba mengalami keterlambatan pengiriman guna memenuhi pesanan yang datang.

Zhang mencontohkan, sektor pengiriman makanan atau delivery food jadi salah satu yang terpukul. Jumlah order pengantaran makanan di Alibaba anjlok karena banyak restoran yang tutup.

Baca juga: Bantu Atasi Dampak Corona ke Ekonomi China, JD.com Rekrut 20.000 Karyawan

Di sisi lain, supermarket dan pemasok bahan kebutuhan pokok lain yang juga dilayani Alibaba mengalami lonjakan permintaan tajam, namun tak bisa menjual barang secara maksimal karena keterbatasan pengiriman.

Meskipun dipastikan bakal suram, berdasarkan pengamatan yang baru dilakukan, Zhang mengatakan kalau sebagian besar masyarakat di kota-kota besar China mulai kembali bekerja seperti biasa sehingga jaringan logistik telah kembali normal.

Virus corona tak semuanya berimbas negatif pada Alibaba. Zhang mencontohkan, bisnis DingTalk sebuah aplikasi yang dikembangkan sebagai percakapan antar perusahaan terkait bisnis mengalami lonjakan pengguna selama krisis corona.

Ini lantaran banyak perusahaan meminta karyawannya bekerja dari rumah. Kemudian lonjakan lainnya ditopang oleh sekolah yang memilih menggunakan aktivitas belajar jarak jauh secara online bagi para siswanya.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Wishnutama: Potensi Kerugian Sektor Pariwisata Rp 39,2 Triliun

"Pendapatan Alibaba untuk kuartal berikutnya dipastikan akan terkena dampak dari wabah corona. Tetapi, bisnis perusahaan sudah cukup buat menahan penurunan dalam waktu singkat. Bisnis cloud computing di sisi lain dijadikan pendongkrak untuk outlook yang lebih cerah," kata Jesse Cohen, Analis Senior Platform Pasar Keuangan Investing.

Alibaba sendiri biasanya melaporkan pendapatan tertingginya terjadi di kuartal terakhir karena ada peningkatan belanja e-commerce pada setiap November.

Perusahaan bahkan mencatat penjualan hanya dalam sehari pernah menembus rekor 38,4 miliar dollar AS di tahun 2019.

Grup Alibaba mencetak banyak pendapatan dari berbagai segmen seperti penjualan layanan iklan dan promosi pada pedagang yang mendaftarkan produk mereka di situs e-commerce seperti Tabao dan Tmall.

Selain itu, Alibaba juga secara aktif ikut membantu Pemerintah China dalam penanggulangan wabah corona, seperti membantu memastikan pengiriman pasokan kebutuhan pokok bagi kota-kota terdampak corona di China.

Baca juga: Luhut Sebut Wabah Virus Corona Tak Terlalu Berdampak ke Indonesia, Apa Buktinya?

Bahkan perusahaan afiliasi Alibaba, Ant Financial MYBank akan menawarkan pinjaman hingga 20 miliar yuan atau sekitar 2,9 miliar dollar AS kepada perusahaan-perusahaan di China segera setelah wabah tersebut bisa ditangani.

Sebagai informasi, bisnis inti Alibaba mengalami kenaikan siginifikan hingga 38 persen menjadi 141,48 miliar yuan di kuartal ketiga tahun lalu.

Sementara pendapatan dari bisnis komputasi awan atau cloud melonjak hingga 62 persen atau menjadi 10,72 miliar yuan.

Laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham juga naik menjadi 52,31 miliar yuan dari periode yang sama tahun lalu sebesar 33,05 miliar yuan.

Baca juga: Imbas Virus Corona secara Global, Merosotnya Devisa hingga PHK di Industri Penerbangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com