JAKARTA, KOMPAS.com - Jika Anda tengah mencari kerja dan melalui tahap wawancara, sudah hal yang lumrah rasanya Anda ingin menyembunyikan beberapa alasan.
Alasan itu antara lain soal fakta sebenarnya mengapa Anda ingin melepaskan pekerjaan sebelumnya atau posisi yang memanggil Anda wawancara bukanlah pilihan pertama Anda.
Namun tenang, Anda bukanlah satu-satunya. Para manager perekrutan pun sebetulnya tidak ingin tahu beberapa hal tentang Anda. Alih-alih menceritakan semuanya, cobalah hanya ceritakan yang ingin manajer perekrutan dengar.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/2/2020), berikut ini hal-hal teratas yang ingin diketahui manajer perekrutan tentang Anda.
Akan menyenangkan rasanya bila hidup di dunia sepenuhnya adil dan tidak memihak, di mana Anda mendapatkan pekerjaan impian hanya berdasarkan prestasi dan kredensial.
Namun kenyataannya tidak seperti itu. Dalam banyak kasus, manajer perekrutan akan memilih orang yang paling "klik" dengannya atau yang mudah bergaul dengan mereka selain prestasi dan kemampuan.
Untuk itu selama proses wawancara, jangan hanya katakan asalan mengapa Anda cocok dengan pekerjaan itu. Ada baiknya, bicaralah secara aktif hingga terjalin hubungan dengan pewawancara.
Sebab, membuat mereka menyukai Amda sama pentingnya dengan membuat mereka menyukai keterampilan dan pengalaman Anda.
Di era digital, para pewawancara pasti akan cari tahu kepribadian Anda sebanyak mungkin, bukan hanya dari sisi profesionalitas yang terpapar dalam resume Anda.
Mereka mungkin akan melakukan pencarian di google dengan mengetik nama Anda dan memeriksa profil media sosial Anda.
Selain itu, perkirakan pula mereka akan menghubungi majikan dan kolega Anda di tempat kerja sebelumnya untuk mengetahui Anda secara lebih mendetail.
Jadi pastikan sebelum Anda melamar kerja dan tengah mencari pekerjaan, coba lihat lagi Instagram atau Facebook milikmu. Perhatikan setiap konten dan pikirkan apakah konten tersebut dapat merusak peluang atau membuat peluang untuk Anda.
"Jika ada konten yang merusak peluang, pastikan Anda membersihkannya sebelum melamar pekerjaan," kata seorang ahli karir dan CEO ResumeGo, Peter Yang.
Berbohong di resume atau terlalu cerewet meminta informasi terkini tentang status Anda kepada manajer perekrutan adalah kesan buruk pertama yang dapat merusak peluang Anda.
Anda mesti ingat, setiap perusahaan punya daftar hitam. Jika Anda telah memulai dengan langkah yang salah, seperti posisi pekerjaan tidak cocok dengan resume Anda (berbohong di resume), Anda bisa meminta umpan balik kepada mereka apa yang perlu diperbaiki.