Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS Mau Buka Lowongan 390.000 Petugas Sensus Penduduk 2020, Cek Syaratnya

Kompas.com - 15/02/2020, 16:21 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Pentingnya Sensus Penduduk 2020

BPS memprediksi jumlah penduduk Indonesia akan mencapai Rp 319 juta jiwa di tahun 2045 mendatang.

Artinya, jumlah penduduk Indonesia meningkat sebesar 45 juta jiwa dibandingkan total keseluruhan penduduk saat ini yaitu 267 juta jiwa.

Suhariyanto mengungkapkan, pemerintah mulai dari saat ini perlu mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk di masa depan.

"Sekarang jumlahnya 267 juta jiwa. Naiknya luar biasa. Jadi dari sekarang kita harus bisa menyiapkan fasilitas supaya anak dan cucu kita nanti bebannya tidak berat," ucap Suhariyanto.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah perlu mengambil langkah terkait kebijakan-kebijakan yang perlu disiapkan, khususnya yang menyangkut kesejahteraan sosial penduduk.

Baca juga: BPS: Inflasi 2019 Terendah Sejak 10 tahun Terakhir

Guna memudahkan pengambilan keputusan pemerintah, perlu data akurat sebagai pijakan pembuatan kebijakan.

Hal inilah yang mendasari pentingnya pendataan penduduk lewat Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.

Menurut Suhariyanto, dari data-data yang terkumpul lewat sensus penduduk, BPS bisa memetakan secara pasto jumlah penduduk Indonesia di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan hingga kelurahan dan desa.

Selain itu, Sensus Penduduk 2020 akan memperlihatkan distribusi penduduk yang diperlukan sebagai bagian dari perencanaan, seperti dalam hal kebijakan pangan.

Data penting lain yang perlu diketahui antara lain sex ratio yang berguna untuk menentukan piramida penduduk sebagai dasar untuk menentukan rasio ketergantungan nasional.

Piramida penduduk dibentuk berdasarkan jumlah penduduk usia tidak produktif di umur 14 tahun ke bawah, usia produktif di rentan 15-64 tahun, dan usia 65 tahun ke atas.

Sejumlah data lain yang diperlukan selama Sensus Penduduk 2020 antara lain jumlah pemakaian listrik, konsumsi air ledeng, hingga perumahan.

"Selain data jenis individu, kita juga ingin mengumpulkan variabel perumahan supaya nanti bisa digunakan sebagai landasan intervensi kebijakan," kata Suhariyanto.

Baca juga: BPS soal Virus Corona: Kita Perlu Antisipasi

Hasil Sensus Penduduk 2020 diperkirakan baru bisa diperoleh pada Januari 2020. Tak cuma itu, BPS masih akan mengambil sampel dari sekitar 4,3 juta keluarga.

"Survei dengan 90 pertanyaan untuk memproyeksi penduduk Indonesia. Ini penting karena kita perlu mengetahui dalam 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045," jelas Suhariyanto.

"Kita sudah harus memikirkan apa yang akan terjadi, dan harus dipikirkan dari sekarang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com