Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Memutuskan Resign? Ini Etika yang Perlu Diperhatikan

Kompas.com - 15/02/2020, 19:30 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian orang, penghasilan tinggi dari pekerjaan bukan segalanya. Bergelimang uang dari gaji tinggi tak menjamin seseorang betah bertahan di perusaahaan.

Namun sebaliknya, tak bisa dipungkiri, banyak pula karyawan yang memutuskan resign karena masalah gaji yang kurang. Pada dasarnya, resign merupakan pilihan karena berbagai alasan.

Resign banyak pula disebabkan karena lingkungan kerja yang dinilai karyawan sudah tak cocok dengannya. Kemudian pekerjaan yang berat dan kebosanan dengan rutinitas harian yang melelahkan.

Dikutip dari Intisari, Sabtu (15/2/2020), staf profesional Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (LPT-UI) Riza Karim menjelaskan, keputusan resign biasanya diambil ketika seorang karyawan sudah merasa tak ada lagi tantangan dalam pekerjaannya.

Baca juga: Resign dari PNS, Pria Ini Jadi Miliarder Muda Singapura

“Ia butuh tantangan dalam pekerjaan, agar terangsang untuk bekerja sebaik-baiknya. Jika ia bisa bekerja dengan baik maka ia merasa berhasil," jelas Riza.

Bila perusahaan menyadari bahwa karyawan telah bekerja keras dan berjasa pada perusahaan dan perusahaan pun telah memberi imbalan dengan adil berupa gaji dan kesejahteraan memadai, mengapa tetap saja tumbuh rasa tidak puas pada beberapa karyawan?

Berdasar survei lembaga LPT-UI terhadap 20 – 25 ribu karyawan, Riza mengungkap masalah evaluasi dan pengembangan karier menjadi faktor utama timbulnya ketidakpuasan, walau perusahaan telah memberi imbalan cukup sekalipun.

Baca juga: 1.332 CEO di Dunia Resign Tahun Ini, Ada Apa?

Jika seorang telah bulat memutuskan resign, berikut beberapa etika yang perlu dilakukan karyawan.

  • Kalau keputusan sudah final, beritahu perusahaan bahwa Anda akan mengundurkan diri. Jangan terlalu mendadak, sehingga terkesan tak senang hati.
  • Jika sudah pasti akan resign Anda jangan menyusun rencana kerja tahunan, yang baru berjalan sebentar tiba-tiba Anda tinggalkan.
  • Menunjukkan pada perusahaan siapa saja kira-kira yang bisa menggantikan Anda, walau belum tentu disetujui perusahaan.
  • Memberi cukup waktu untuk transfer hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan.
  • Mengembalikan apa pun milik perusahaan, jangan tercampur milik pribadi.
  • Melakukan perhitungan utang pada perusahaan.
  • Mematuhi syarat-syarat dari perusahaan, untuk tidak pindah ke perusahaan kompetitor atau yang sejenis, dalam kurun waktu yang telah disepakati sejak awal bekerja.
  • Berlaku jujur dan bertanggung jawab, tidak membawa lari klien perusahaan. Serahkan semua daftar klien. Bahwa nantinya klien yang mengejar Anda, itu persoalan lain.

Meski demikian, pilihan resign adalah alternatif terakhir. Pertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan keluar dari perusahaan.

Baca juga: Ingin Resign? Pertimbangkan 4 Hal Ini Dulu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com