Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditantang Effendi Gazali Diskusi Terbuka Polemik Lobster, Ini Respon Susi

Kompas.com - 16/02/2020, 12:59 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) Effendi Gazali mengajak Susi Pudjiastuti datang ke diskusi terbuka membahas polemik ekspor benih lobster.

Effendi Gazali yang juga dosen Ilmu Komunikasi UI menyebut, menyelesaikan polemik melegalkan ekspor benur lobster sebaiknya dilakukan di forum diskusi ketimbang hanya ramai di media sosial.

Meski tak secara implisit menyebut nama Effendi Gazali, Susi merespon kalau media sosial juga jadi sarana komunikasi publik yang malah bisa didengar lebih banyak orang.

"Media sosial adlh platform publik, yg dipakai komunikasi oleh publik dalam memberikan opini, pendapat dll. Baik dr sisi pandang pribadi/publik," tulis Susi di akun Twitternya, Minggu (16/2/2020).

Baca juga: Polemik Lobster, Effendi Gazali Tantang Susi Diskusi Terbuka

Seperti diketahui, pemilik maskapai Susi Air ini memang kerapkali melontarkan kekecewaannya terkait rencana pelegalan ekspor benih lobster.

"Tapi yg pasti publikasi adlh salah satu bentuk komunikasi yg diberikan untk publik menjadi tahu. Bukankah begitu maksud komunikasi ??????" kata Susi lagi.

Sebelumnya, Effendi Gazali mengundang Susi dalam diskusi terbuka di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Rabu (19/2/2020).

"#BuSusiysh 6 @Susipudjiastuti Begini Bu, sesuai peradaban ilmiah: km undang Ibu Silaturahmi & Diskusi Ilmiah "Lobster: Apa Adanya" . Usul km Rabu, 19 Feb. Di Aula KKP (rumah Ibu jg kan?). Para ahli & jurnalis mhn semua yg berkenan hadir. Smg berkenan, jadwal bs kt cocokkan, trms," tulis Effendi Gazali di akun.

Baca juga: Panas, Susi Serang Effendi Gazali soal Kebijakan Ekspor Benih Lobster

"JGNADADUSTA Ayuk Bu kt ngobrol+ngopi & tunjukkan bukti2. Undangan 19 Feb tetap terbuka. Kt sama2 dukung keberlanjutan + hatchery & bongkar data penyelundupan benih lobster, apa adanya. Trims," tulisnya lagi.

Effendi Gazali sendiri pernah menyebut kalau benih lobster saat ini masih aman dari ancaman kepunahan.

"Jumlah telur lobster 26,9 miliar per tahun, larvanya jadi 24,7 miliar per tahun, dan yang menjadi peurulus 12,3 juta miliar per tahun," ucap Effendi Gazali.

Meski tak menyinggung langsung Susi, sosok yang populer di acara parodi Republik Mimpi ini menyindir pihak-pihak yang menyebut kalau kebijakan ekspor benih lobster mengancam kelestarian lobster Indonesia.

"Jadi jangan ada lagi yang mengatakan ini bisa punah, punah dari sebelah mana? Dan lobster bukan sesuatu yang terancam punah," kata Effendi Gazali.

Susi memang sejak lama secara terang-terangan tak setuju kalau ekspor benih lobster kembali dibuka.

Saat dirinya menjabat, terbit Peraturan Menteri (Permen) Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Indonesia.

Aturan itulah yang masuk dalam daftar Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini, Edhy Prabowo, untuk direvisi.

Baca juga: Dua Hal Ini Disebut Jadi Kelemahan Susi Pudjiastuti Saat Jabat Menteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com