Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Cara Menghindari Reksa Dana “Saham Gorengan”

Kompas.com - 17/02/2020, 14:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Untuk itu, masyarakat harus bisa mengidentifikasi dan menghindari jenis reksa dana seperti ini.

Cara Menggoda Investor

Namanya juga gorengan. Walaupun kolestrolnya tinggi, banyak yang suka. Hal yang sama juga terjadi pada investasi saham gorengan. Di depan, investor bisa bilang tidak suka, menghindar dan sebagainya, tapi di belakang tidak sedikit yang tergoda juga.

Meski demikian, terdapat perbedaan cara saham gorengan dan reksa dana saham gorengan dalam menggoda investornya.

Pada saham gorengan, karena harga bisa dilihat secara transparan, investor biasanya digoda dengan kenaikan harga yang signifikan pada beberapa hari, minggu, bahkan bulan secara berturut-turut.

Investor saham yang awalnya ragu, lama-lama ikut juga. Apalagi sudah merasakan keuntungan sehingga menambah investasi dari waktu ke waktu. Tapi investor saham yang awas biasanya tidak memegang dalam jangka waktu lama. Segmennya juga terbatas hanya ke pemain saham saja.

Di reksa dana saham gorengan agak berbeda. Karena reksa dana harus melakukan diversifikasi, maka alokasi ke satu saham hanya maksimal 10 persen. Jadi pergerakan harganya tidak akan seekstrem seperti saham gorengan ketika sedang naik.

Ada kemungkinan manajer investasi akan membeli beberapa saham gorengan sekaligus kemudian berkolaborasi dengan bandar saham untuk mengatur harga sedemikian rupa sehingga kenaikan harga di reksa dana terlihat stabil.

Bahkan ketika IHSG sedang turun sekalipun, kinerja reksa dana saham bisa tetap naik.

Akibatnya ketika saham gorengan belum gosong, kinerja reksa dana akan terlihat begitu baik bahkan memenangkan beberapa penghargaan reksa dana terbaik.

Kemudian untuk menambah daya tarik ke investor, manajer investasi memberikan janji return pasti yang bisa berkisar 8 persen, 10 persen, hingga belasan persen per tahun dengan masa investasi mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 1 tahun.

Cara hitungnya adalah jika kenaikan harga reksa dana di bawah persentase yang dijanjikan, maka selisihnya akan diganti yang pada prakteknya ditransfer dari pihak lain yang bukan manajer investasi.

Sebaliknya jika kenaikan harga reksa dana di atas persentase, maka selisihnya dikembalikan oleh investor.

Berbeda dengan saham gorengan, pergerakan harga yang stabil, janji return yang moderat, dan cara kerja yang seperti deposito, membuatnya lebih mudah untuk memikat investor dalam segmen yang lebih luas tidak seperti saham gorengan yang hanya ke pemain saham saja.

Manajer Investasi yang kerjanya sesuai aturan terus terang sangat sulit untuk bersaing karena memberikan janji return selain jenis reksa dana terproteksi merupakan tindakan yang melanggar aturan.

Reksa dana terproteksi juga memiliki risiko yang harus dijelaskan secara eksplisit. Belum lagi kinerja IHSG dalam beberapa tahun ini juga stagnan dan cenderung negatif.

3 Tips Menghindar

Untuk menghindar dari saham gorengan, bagi orang awam yang tidak memiliki pengetahuan di pasar modal, maka bisa mencoba mencari tahu apakah saham tersebut sering masuk dalam kategori UMA atau tidak.

Perhatikan apakah kenaikan laba bersih perusahaan sejalan dengan kenaikan harganya. Dalam hal ini bisa menggunakan rasio valuasi seperti Price Earning Ratio. Biasanya jika sudah di atas 25x sudah tergolong mahal.

Reksa dana saham gorengan sebagaimana pemaparan di atas, memiliki cara menggoda investor yang berbeda.

Untuk itu, ciri utama yang harus segera kita hindari apabila reksa dana tersebut menawarkan tingkat return pasti selain jenis reksa dana terproteksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com