Selain itu, Sri Mulyani pun memaparkan beberapa tantangan perekonomian di tahun 2020. Di depan investor Eropa yang merupakan anggota tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Eropa di Indonesia (EuroCham), mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan ekspektasi perekonomian yang bakal membaik di 2020 justru sudah harus menghadapi tantangan sejak awal tahun.
"2020 seharusnya lebih optimistis. Organisasi internasional seperti IMF dan World Bank mengatakan tahun 2020 seharusnya lebih baik dibanding 2019 yang merupakan titik terendah, sehingga tahun 2020 pertumbuhan ekonomi lebih baik," ujar Sri dia.
Beberapa tantangan tersebut adalah proses pemilu di Amerika Serikat yang berlangsung tahun ini. Hal tersebut membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat menjadi lebih moderat.
Baca juga: Bea Cukai Lelang Onderdil Moge Sitaan Negara, Tertarik?
Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan hal itu sebenarnya merupakan pertanda baik karena bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve akan menurunkan suku bunga atau menjaga suku bunga di level yang sama.
Selain itu, Uni Eropa masih harus memperjelas hubungan perekonomian mereka dengan Inggris paska Brexit.
"Sementara di Asia, virus corona di China akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di China yang merupakan perekonomian terbesar kedua di dunia," ujar dia.
Baca juga: Jadi Kenyataan, Kini Bayar Uang SPP Bisa Pakai GoPay
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.