Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Menteri yang Otaknya Paling Jenius Versi Survei Indo Barometer

Kompas.com - 17/02/2020, 19:00 WIB
Muhammad Idris,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didapuk sebagai menteri paling intelek atau jenius versi survei publik yang dilakukan Indo Barometer.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mendapat skor 31,7 persen jauh mengungguli menteri lainnya di Kabinet Indonesia Maju.

Ada nama Nadiem Makarim di posisi kedua sebagai menteri paling jenius dengan skor 19 persen. Lalu disusul Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain dinilai publik sebagai menteri paling pintar, istri dari Tonny Sumartono ini juga ditetapkan sebagai menteri Jokowi paling dikenal publik di urutan kedua setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Baca juga: Sri Mulyani Cairkan Dana BOS Rp 9,8 Triliun untuk 136.579 Sekolah

Bahkan dalam variabel penilaian lainnya, Sri Mulyani juga disebut sebagai menteri dengan kerja paling nyata dengan nilai 31,8 persen, lebih tinggi dari Erick Thohir di urutan kedua dengan nilai 26,5 persen dan Prabowo Subianto 13,5 persen.

Sebagai informasi, selain diukur dari kejeniusan, variabel lain yang diukur antara lain ketegasan, pengalaman, keahlian, keberanian, penguasaan masalah di bidangnya, kalangan profesional, pemberian solusi, dan cara kerja efektif dan efisien.

Dari indikator tersebut, nama Sri Mulyani jadi pembantu presiden di bidang ekonomi yang paling sering disebut-sebut.

Indo Barometer menggunakan sampel sebanyak 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error ditetapkan sebesar kurang lebih 2,83 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden yang dipilih lembaga survei ini yakni warga negara yang sudah berusia di atas 17 tahun dan sudah memiliki hak pilih.

Baca juga: Korban Jiwasraya Merasa Tersakiti oleh Pernyataan Sri Mulyani

Metode pengambilan sampling dilakukan dengan multistage random samping yang dilakukan selama kurun waktu 9-15 Januari 2020.

Dari survei tersebut, sejumlah permasalahan yang paling disoroti publik antara lain perekonomian Indonesia (32,1 persen), lapangan kerja (15,8 persen), harga bahan pokok (11,3 persen), dan KKN (7,8 persen).

Masalah lainnya yang jadi perhatian publik yakni banjir, pendidikan, infrastruktur jalan, kesehatan, bantuan rakyat kecil, pertanian, daerah tertinggal, air bersih, dan lain-lain.

Menteri paling berani

Survei yang dilakukan Indo Barometer menempatkan Erick Thohir sebagai menteri paling berani. Hasil survei yang dipublikasikan, Erick mendapat persentase 42,5 persen dari variabel kinerja menteri terbaik yang diikur dari keberanian.

Masih dalam catatan Indo Barometer, Erick Thohir dinilai sebagai figur menteri berani yang dinilai publik memiliki banyak gebrakan.

Menteri paling berani kedua menurut survei publik menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan nilai 37 persen, lalu Mafud MD di posisi ketiga dengan nilai 11 persen.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Tak Akan Bubarkan Telkom

Selain dinilai berani, masih menurut survei Indo Barometer, Erick juga dinilai sebagai sosok yang sesusi dengan kebutuhan masyarakat dengan skor 36,4 persen.

Mantan Presiden Inter Milan ini juga masuk jajaran menteri yang paling dikenal publik dengan skor 8,2 persen.

Erick hanya kalah oleh Prabowo Subianto di posisi pertama dengan skor 18,4 persen dan Sri Mulyani di posisi runner up dengan nilai 10,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com