Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Perahu Kecil, Bisnis Ikan Asin Wanita Ini Raih Omzet Rp 19 Juta

Kompas.com - 18/02/2020, 11:49 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Dalam kunjungan Kompas.com ke Cirebon pekan lalu, ada banyak cerita sukses dari para perempuan tangguh, salah satunya adalah Warni (45) warga Blok Kebin Baru Desa Bandengan, Kecamatan Mundu Cirebon yang sukses dalam pengolahan ikan asin.

Warni bercerita, dirinya sudah memulai pengolahan ikan asin secara sederhana di rumahnya sejak 10 tahun lalu.

Hanya dengan mengandalkan sisa ikan yang tidak terjual dan teriknya matahari menjadi modal utama Warni menjalani bisnisnya pengasinan ikan.

Baca juga: Kaesang Komentari Pelamar Kerja, Ketahui Etika Melamar Kerja Ini

Warni bercerita, pada awalnya ia mendapatkan modal sedikit dari dua orang anaknya yang sudah bekerja. Namun, modal tersebut tidak cukup untuk membeli perahu kecil untuk memudahkannya mencari ikan. Akhirnya Warni memberanikan diri meminjam kepada tengkulak.

Meski Warni mendapat modal untuk membeli perahu kecil, namun ikan yang ditangkap Warni harus dijual kepada tengkulak dengan harga yang sangat rendah.

Ditambah lagi Warni tak memilki tabungan, maka ia sulit untuk mengembangkan usahanya mengolah ikan asin, sehingga penghasilan yang diperoleh Warni cuma sedikit.

Tahun 2016, Warni mendapatkan pinjaman modal usaha dari BTPN Syariah sebesar Rp 2 juta.

Pinjaman tersebut tanpa jaminan apapun, hanya saja Warni diwajibkan dua pekan sekali mengikuti pertemuan dengan agenda penyampaian materi-materi pengembangan usaha mikro.

Baca juga: Dari Usaha Produk Sanitasi, Suharniyati Raup Omzet Rp 5 Juta Per Bulan

Degan begitu, perlahan Warni mampu memproduksi ikan asin dengan keuntungan Rp 19 juta per bulan dengan bantuan 3 orang karyawannya.

Produksi juga mulai bertambah. Namun saat ini karena musim hujan, jumlah pasokan ikan berkurang dimana nelayan bayak yang tidak melaut.

"Sehari dapat 10 ember sampai 15 ember (1 ember lebih kuran 7 kg). Kalau ikannya lagi banyak sekali bisa 30 ember. Tapi cuaca sekarang lagi hujan, jadi banyak yang tidak melaut," katanya.

Tak hanya itu, keuntungan Warni juga ia pakai untuk membangun warung makan disamping halaman tempat penjemuran ikan asin.

"Iya sekarang alhamdulillah sudah ada warung makan, dari hasil penjualan ikan asin," jelasnya.

Biasanya Warni menjual empat macam jenis ikan asin. Ada ikan sirik yang dihargai Rp 8.000 per kg sampai Rp 9.000 per kg, ikan tanjan dengan harga Rp 10.000 per kg sampai Rp 12.000 per kg, ikan teri asin Rp 25.000 per kg sampai Rp 30.000 per kg, dan ikan tawar Rp 65.000 per kg.

Tahun ini, Warni mengajukan top up tambahan modal Rp 8 juta. Dengan tambahan modal usaha tersebut dia berharap bisa meningkatkan produksi ikan asin, menambah perahu dan melebarkan pasarnya hingga ke luar kota.

Dengan demikian ada peningkatan keuntungan yang bisa diperolehnya.

"Pengennya bisa umrah, karena kalau haji kan nunggu lama, kalau umrah bisa cepat," ucapnya.

Baca juga: Fintech Ini Berikan Modal Usaha untuk Kurir Logistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com