Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Ladang Ganja di Aceh, Buwas Terinspirasi Berbisnis Kopi

Kompas.com - 19/02/2020, 13:12 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso rupanya ikut berkecimpung di bisnis kopi.

Jenderal Polisi bintang tiga itu meluncurkan produk yang diberi nama “Kopi Jenderal” di Kantor Perum Bulog pada Rabu (19/2/2020).

“Kenapa saya kasih nama Kopi Jenderal? Secara kebetulan, saya pangkatnya jenderal, itu cuma ada di TNI, POLRI. Saya pensiun bintang tiga. Makanya di situ (logo) saya kasih bintang tiga,” ujar pria yang akrab disapa Buwas itu.

Baca juga: Cerita Buwas Urus Beras, Maju Mundur Kena...

Buwas menceritakan awal mulanya dia terjun ke bisnis kopi saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Saat di BNN, dia kerap melakukan penindakan terhadap ladang-ladang ganja di Aceh. Dari situ, dia mencoba mencari alternatif lain agar para petani tak lagi menanam ganja, malainkan menanam tumbuhan yang lebih bermanfaat.

Menurut dia, tanah di Aceh sangat subur. Makanya, ganja asal Aceh menjadi nomor satu di dunia.

“Tapi ini alternatif development tidak bisa ganja, harus berubah, karena ganja kurang bermanfaat. Salah satunya dari Kolombia mengatakan (tanaman yang cocok) kopi. Karena ketinggian 1.200-1.400 meter itu bagus untuk kopi dan hasilnya berkualitas,” kata Buwas.

Baca juga: Buwas: Mafia Beras BPNT Raup Untung Rp 9 Miliar Per Bulan

Singkat cerita, akhirnya Buwas beserta anggota BNN lainnya memutuskan untuk mengalihkan bisnis para petani, yang tadinya menanam ganja menjadi menanam kopi.

Tak disangka, kopi yang ditanam oleh para petani itu hasilnya sangat berkualitas.

Oleh Buwas, hasil produksi kopi dari para petani itu dia beli. Lalu, usai pensiun dari Polri dia mulai belajar mengenai seluk beluk industri kopi.

Setelah mulai paham, Buwas memberanikan mengekspor produksi petani kopi asal Aceh ke luar negeri.

“Coba kita jual ke negara luar, yaitu Eropa. Dan mengejutkan sampai Eropa (sambutannya) luar biasa. Akhirnya saya terkonsenterasi dengan produk di Eropa. Ada 7 negara yang minta terus. Jadi nama (Kopi Jenderal) ini terkenalnya di Eropa, di Indonesia belum,“ ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com