JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui perlemahan ekonomi China yang diakibatkan merebaknya virus corona sejak pertengahan Januari 2020 akan berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.
Pasalnya, melambatnya perekonomian China berdampak terhadap melemahnya permintaan komoditas utama nasional seperti batu bara ke Negera Tirai Bambu tersebut.
Selain itu, dengan ditutupnya rute penerbangan dari dan ke China juga akan berdampak terhadap pendapatan negara. Pasalnya, wisatawan mancanegara asal China merupakan yang terbesar kedua sumbangannya ke Indonesia.
Baca juga: Sri Mulyani Usul Cukai Asap Kendaraan Bermotor, Apa Alasannya?
"RRT juga menyumbangkan turis di Indonesia dengan share 13 persen, turis terbesar ke-2," katanya di Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Berdasarkan perhitungan yang dilakukannya, perlambatan ekonomi China sebesar 1 persen akan berdampak terhadap melambatnya perekonomian nasional sebesar 0,3 sampai 0,6 persen.
Padahal, berbagai lembaga internasional sudah memproyeksikan China akan mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 1 sampai 2 persen akibat virus corona.
"Ada yang prediksi turun 1 persen, ada juga yang 2 persen. Jadi dari sekarang pertumbuhan ekonominya 6 persen bisa ke 5 persen atau ke 4 persen. Maka dampak ke dunia akan besar," katanya.
Baca juga: Investor Pantau Dampak Corona, Rupiah Melemah Tipis
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.