Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan Ajak Lawan Pola Hidup Buruk Melalui Diversifikasi Pangan

Kompas.com - 20/02/2020, 10:02 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertahanan (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pola hidup buruk bisa dilawan dengan mendorong diversifikasi pangan dan mencoba menghidupkan pangan-pangan lokal di setiap wilayah.

“Kemudian kita harus berani mencoba membangun home-home industri pertanian di setiap kecamatan melalui Komando Strategi Pembangunan Pertanian (Kostratani)," kata Mentan dalam keterangan tertulis.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam gelar wicara Promotif Preventif Membentuk SDM Unggul Indonesia Maju 2045 di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Syahrul berharap Kostratani dan program yang mengatasi rentan pangan mendapat dukungan dari semua pihak, sehingga masyarakat akan mulai mengurangi konsumsi makanan instan.

Baca juga: Kendalikan Alih Fungsi Lahan Pertanian, Pemkab Lumajang Diapresiasi Mentan

Menurut dia, semua itu harus menjadi ujung tombak dengan bantuan para dokter dan puskesmas.

“Saya percaya kalo puskesmas turun tangan, maka pola hidup sehat ini juga akan sampai ke desa-desa," imbuh Menteri Syahrul.

Ia melanjutkan, pihaknya saat ini memiliki kelompok tani (poktan) di 70.000 desa dan penyuluh hampir 42.000 orang.

Konsumsi panganan lokal

Lebih lanjut, Syahrul juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mulai menggemari makanan lokal yang diproduksi di kebun petani dan pasar lokal.

Baca juga: Mentan: Tangkap Distributor Bawang Putih yang Nakal

Dia menilai, langkah itu perlu dikampanyekan, mengingat masyarakat Indonesia saat ini makin terbiasa mengonsumsi makanan instan.

Padahal, makanan instan itu jika terus dikonsumsi akan berdampak pada penurunan kesehatan.

“Walaupun memang, membiasakan diri pada makanan lokal juga tidak mudah karena sudah menjadi bagian dari pola hidup dan permainan dunia bisnis,” kata Syahrul.

Maka dari itu, dia mengatakan pihaknya sebagai pemerintah harus bisa membangun konsep untuk mengatasi masalah tersebut.

Konsep yang dimaksud adalah membangun kesadaran bersama akan pentingnya konsumsi makanan lokal yang ada di seluruh Indonesia dan dijalankan melalui Konstratani.

Baca juga: Mentan Heran Ada Keluhan Pupuk Subsidi Langka

Nantinya, kata Syahrul, komando ini secara tidak langsung akan mengubah pola hidup masyarakat melalui gerakan penyuluh yang ada di tiap desa.

Meski demikian, menurut dia upaya tersebut belum cukup maksimal jika tidak dikerjakan bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com