"Yang juga satu kabar bagus buat kami adalah ternyata secara tidak langsung program kami ini ikut membantu pemerintah yaitu pemberdayaan wanita," tambahnya.
Baca juga: Toko Kelontong Berbenah, Seperti Ini Wajahnya Sekarang
Toko kelontong SRC juga turut mendukung pengembangan UKM melalui pojok lokal sebuat display yang menjual produk-produk usaha rumahan dan UKM.
Melalui pojok lokal, omzet produk UKM tercatat melebihi Rp 5,7 triliun per tahun.
Di sisi lain, rata-rata pedagang yang menjual produknya di pojok lokal memgalami kenaikan omzet sebesar 28 persen.
"Di samping kontribusi membangun UKM dinlingkungan sekitar, kehadiran SRC juga berhasil menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Tercatat 20 persen memberdayakan warga setempat membantu pengelolaan toko," terang Henny.
Baca juga: Kisah Trimulyani, Sukses Usaha Toko Kelontong Hingga Punya Tiga Cabang
Asisten Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan dan Daya Asing Koperasi dan UKM, Chairul Saleh mengatakan SRC menjadi terobosan yang berdampak, artinya memang ada sinergi untuk pemberdayaan, bukan hanya terhadap pemilik toko yang dibina SRC, tapi juga kepada produk UKM.
"Ini penting ya karena memberikan dampak pengalaman yang berbeda, kami yakin ini bermanfaat bagi masyarakat. Karena secara makro kontribusinya memang besar dan secara tidak langsung menumbuhkan jiwa socialpreneur," ujar Chairul.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan