JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membandingkan cara kerja para deputinya dibandingkan dengan pola kerja deputi di era menteri sebelum dirinya.
Saat ini, Erick telah merampingkan deputi yang ada di Kementerian BUMN. Di Era Rini Soemarno, Deputi Kementerian BUMN berjumlah tujuh orang.
Kini, Erick telah memangkasnya. Sehingga jumlah Deputi Kementerian BUMN hanya tersisa tiga posisi.
Baca juga: Erick Thohir Mau Bikin Deputi Khusus untuk Pelototi Laporan Keuangan BUMN
“Dulu deputi (BUMN) lebih memikirkan bisnis, tapi tak in depth, makanya kita perdalam sekarang. Jadi tak bisa hanya overall, tapi masuklah ke sendi yang penting dalam korporasi untuk memperdalam bisnis proses,” ujar Erick di Kementerian BUMN, Jumat (21/2/2020).
Erick menjelaskan, saat ini terdapat posisi Deputi Keuangan dan Manajemen Resiko Kementerian BUMN yang dijabat Nawal Nely.
Tugas Nawal, yakni untuk memantau laporan keuangan perusahaan-perusahaan pelat merah.
“Deputi keuangan memastikan ada enggak laporan keuangan yang window dressing,” kata Erick.
Selanjutnya, Erick juga telah menunjuk Carlo Brix Tewu sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
Tugas Carlo, yakni mengurusi permasalahan hukum yang menjerat perusahaan-perusahaan BUMN.
“Deputi hukum memperdalam kasus hukum yang sesama BUMN dulu atau mungkin bagaimana membedakan kebijaksanaan secara bisnis dan kerugian negara. Jangan sampai decision maker di BUMN ketakutan mengambil keputusan. Hal-hal ini yang coba kita jaga,” kata Erick.
Baca juga: Jokowi Setujui Erick Thohir Punya 3 Deputi dan 3 Staf Ahli
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.