Paket investasi yang Seblak Basah Kawula Muda tawarkan belum berubah, masih Rp 10 juta. Dengan nilai ini, mitra akan mendapat ragam peralatan dan perlengkapan usaha juga bahan baku awal.
Pun mitra tidak dipungut biaya royalti atau waralaba.
Baca juga: Kolaborasi Unik Promosikan Kuliner Indonesia di Mata Dunia
Sama seperti pemain seblak lainnya, Prasetyo juga kerap melakukan inovasi menu, tak cuma seblak kuah saja. Misalnya, ia membuat seblak kering yang lagi trendi.
Dalam waktu dekat juga bakal ada menu baru seblak kering nori alias rumput laut.
Untuk kendala, masalah keluar masuk dan pengembangan karyawan masih jadi masalah utama Prasetyo di usaha ini. Kondisi itu masih ditambah lonjakan harga bahan baku, terutama, bawang putih dan cabai setan yang melambung tinggi.
Untuk menjaga loyalitas konsumen, Prasetyo hingga kini masih tetap mempertahankan harga jual seblak. Artinya, belum ada kenaikan harga, sekalipun harga bahan baku naik.
Sayang, dia tidak memerinci besaran harga menu di gerai seblaknya. Yang terang, jika kondisi ini tidak berubah hingga tiga bulan ke depan, ia terpaksa akan mengerek harga seblak.
Toh, Prasetyo bakal terus melakukan ekspansi bisnis, terutama mengoptimalkan pasar Jawa Tengah.
Seblak Riweuh asal Bintaro, Tangerang Selatan, merupakan besutan Megga Oktavia sejak 2015 lalu. Cuma, sampai sekarang perkembangan kemitraan Seblak Riweuh stagnan lantaran belum juga ada mitra yang bergabung.
Kini, gerai Seblak Riweuh yang masih beroperasi hanya satu, milik Megga yang ada di Bintaro. "Kami belum punya mitra, banyak yang bertanya-tanya tapi belum deal," kata dia kepada KONTAN.
Meski begitu, Mega tetap optimistis, dan hingga kini masih terus menawarkan paket kemitraan yang sedikit mengalami perubahan. Di 2018, hanya ada satu paket kemitraan sebesar Rp 5 juta.
Saat ini, ada tambahan paket kemitraan dengan nilai Rp 10 juta. Tambahan ini sudah ia lakukan sejak tahun lalu.
Baca juga: Benarkah Kuliner Indonesia Sulit Mendunia? Ini Kata Kepala Bekraf
Untuk fasilitasnya, ada sedikit perubahan. Dengan paket tersebut, mitra bakal mendapat fasilitas kerjasama brand, peralatan masak lengkap, satu set meja, media promosi, daftar menu, lampu, kotak sajian, pelatihan, dan bahan baku awal sebanyak 45 porsi. Tetapi,
"Paket kemitraan sekarang tidak kami sediakan gerobak dan perlengkapan masak, jadi mitra bisa jualan di mana saja," imbuh Megga.
Sementara untuk menu Seblak Riweuh, Megga mengatakan, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ambil contoh, seblak basah dengan tiga topping, yakni bakso, telur, dan ceker ayam. Harganya mulai Rp 8.000 sampai Rp 10.000 seporsi.
Megga cukup realistis dalam mengejar target mitra, yakni cuma tiga partner saja sampai akhir tahun nanti, dan berharap, mitra bisa mendapatkan lokasi strategis. (Ratih Waseso, Venny Suryanto)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Usaha seblak masih terasa gurih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.