Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Beberkan Strategi Antisipasi Perlambatan Ekonomi Akibat Virus Corona

Kompas.com - 23/02/2020, 08:39 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali menyebutkan penyebaran virus corona akan berdampak signifikan terhadap perekonomian global. Isu ini pun dibahas dalam pertemuan gubernur bank sentral dan menteri keuangan G20 di Riyadh, Arab Saudi.

Melalui unggahan akun instagram pribadinya, Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini yang diproyeksi mengalami penguatan akan dibayangi oleh risiko penyebaran virus corona.

Bahkan, ia menilai penyebaran virus corona atau Covid-19 akan mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan ketegangan perdagangan global.

Baca juga: DPR Minta Sri Mulyani Kreatif Garap Potensi Penerimaan dari Cukai

"Karena dampak Covid-19 menghantam berbagai lini ekonomi, baik dari sisi industri, perdagangan, investasi, dan pariwisata," kata dia dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (23/2/2020).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Global Economy Pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan mengalami peningkatan karena perbaikan kondisi keuangan global dan berkurangnya ketegangan perdagangan, dibayangi oleh risiko ketegangan geopolitik, ketidakpastian kebijakan dan Covid-19 (virus corona). Penyebaran Covid-19 diyakini akan mempunyai dampak ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan ketegangan perdagangan global karena dampak Covid-19 menghantam berbagai lini ekonomi, baik dari sisi industri, perdagangan, investasi dan pariwisata. Dalam pertemuan G20 hari ini, negara-negara G20 menyampaikan simpati kepada masyarakat dan negara yang terdampak Covid-19, khususnya China dan menyepakati perlunya komitmen global untuk mengatasi dampak Covid-19, baik dalam pencegahan penyebarannya maupun munculnya virus serupa di masa depan. Negara-negara G20 berkomitmen untuk menggunakan semua alat kebijakan guna mencapai pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif, serta tahan terhadap downsize risk. Reformasi struktural juga terus dilanjutkan untuk meningkatkan potensi pertumbuhan. Kebijakan fiskal harus fleksibel dan ramah pertumbuhan, sementara kebijakan moneter harus terus mendukung kegiatan ekonomi dan mampu memastikan stabilitas harga, konsisten dengan mandat bank sentral. Perdagangan internasional dan investasi juga harus ditingkatkan karena merupakan mesin penting pertumbuhan, produktivitas, inovasi, penciptaan lapangan kerja dan pembangunan. Kebijakan global dalam menangani risiko turunnya ekonomi global juga menjadi perhatian utama Indonesia. Pemerintah menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat antara lain dengan bauran kebijakan ekonomi dan fiskal. Kementerian Keuangan mendorong percepatan belanja efektif dan tepat sasaran serta berbagai insentif sebagai stimulus khususnya di sektor pariwisata yang terkena dampak besar dari Covid-19. Riyadh - Arab Saudi - 22 Februari 2020

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on Feb 22, 2020 at 8:12am PST

Oleh karenanya, dalam pertemuan tersebut seluruh negara peserta berkomitmen untuk melakukan berbagai kebijakan untuk mencegah terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah melanjutkan reformasi struktural untuk meningkatkan potensi pertumbuhan ekonomi.

"Kebijakan fiskal harus lebih fleksibel dan ramah pertumbuhan, sementara kebijakan moneter harus terus mendukung kegiatan ekonomi dan mampu menstabilkan harga, konsisten dengan mandat bank sentral," tuturnya.

Baca juga: Menristek: Startup Pendidikan dan Kesehatan Berpotensi Jadi Unicorn

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, peserta G20 sepakat untuk meningkatkan perdagangan internasional dan investasi. Pasalnya, kedua hal tersebut menjadi sangat penting untuk menggenjot perekonomian sekaligus menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, kebijakan global dalam menangani risiko turunnya ekonomi global juga menjadi perhatian utama nasional.

"Pemerintah menggunakan berbagai instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat, antara lain dengan bauran kebijakan ekonomi dan fiskal," katanya.

Wanita yang akrab disapa Ani itu memastikan pihaknya akan terus mendorong percepatan belanja secara efektif seluruh kementerian dan lembaga RI.

"Khususnya di sektor pariwisata yang terkena dampak besar dari Covid-19," ucap dia.

Baca juga: Faye Hasian Simanjuntak, Cucu Menko Luhut, Masuk Jajaran Forbes Indonesia 30 Under 30

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com