Selain itu, terdapat juga industri komponen, antara lain sektor manufaktur untuk baterai dan aki, peralatan lighting elektrik, peralatan elektrotermal rumah tangga, serta domestic appliances.
Sementara itu, dari sisi penyerapan tenaga kerja juga tidak dapat dianggap kecil. Mengutip data Kemenperin total penyerapan tenaga kerja di industri elektronika pada tahun 2017 sebanyak 202.000 orang.
Jumlah tenaga kerja ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 185.000 dan tahun 2015 sekitar 164.000.
Demikian juga jika merujuk pada data yang sama, sepanjang tahun 2019 ekspor produk industri pengolahan menembus nilai 126,57 miliar dollar AS dengan kontribusi 75,5 persen terhadap total ekspor Indonesia sebesar 167,53 miliar dollar AS.
Sementara itu, nilai ekspor kelompok produk komputer, barang elektronik, dan optik mencapai 1,1 miliar dollar AS. Perolehan ekspor di 2019 ini naik dibanding perolehan tahun 2018 sebesar 1 miliar dollar AS.
Baca juga: Dampak Virus Corona, Pembiayaan ke Sektor Pariwisata Bisa Terganggu
“Dengan kondisi pasokan material berjalan aman dan lancar dan posisi industri elektronika sebagai salah satu dari lima kelompok manufaktur yang akan menjadi pionir dalam penerapan revolusi industri generasi keempat di Tanah Air," ujarnya.
"Berarti pemerintah telah dan seharusnya menyiapkan berbagai langkah strategis mendorong peningkatan net ekspor terhadap PDB. Sebab realitanya, PDB Indonesia dalam catatan BPS menunjukkan laju yang stagnan. Laju pertumbuhan PDB Industri tahun 2015 mencapai 4,33 persen, tahun 2016 sebesar 4,26 persen, tahun 2017 sebesar 4,29% dan tahun 2018 turun menjadi 4,27 persen,” kata Daniel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.