Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Yakin RI Tetap Dapat Diskon Bea Masuk dari AS

Kompas.com - 24/02/2020, 14:12 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani mengatakan, dicabutnya Indonesia dari daftar negara berkembang tak akan berpengaruh ke "diskon" bea masuk impor barang Indonesia oleh AS.

Shinta mengatakan sudah melakukan konfirmasi langsung ke Office of the US Trade Representative (USTR) terkait manfaat bea masuk tersebut atau dikenal dengan Generalizes System of Preferences (GSP).

"Saya sudah klarifikasi ke Office of the US Trade Representative (USTR) jadi ternyata itu hubungannya lebih ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), tidak memiliki hubungan dengan GSP," ujarnya di Jakarta, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Singapura Pernah Tolak Label Sebagai Negara Maju di WTO

Oleh sebab itu, karena tidak berpengaruh pada GSP maka barang-barang Indonesia tetap mendapatkan kebijakan diskon atau pemotongan bea masuk impor dari AS layaknya negara berkembang. 

"Karena tidak ada pengaruhnya saya kira kita tetap dapat GSP. Memang kami sedang riview dulu GSP-nya yaitu kami menunggu keputusan Amerika untuk bisa meneruskan GSP tapi tidak terkait status kita, saya baru konfirmasi soalnya," pungkasnya.

Selain Indonesia, ada sejumlah negara yang juga dihapus AS dalam daftar negara-negara berkembang yaitu Albania, Argentina, Armenia, Brazil, Bulgaria, China, Kolumbia.

Selanjutnya Kosta Rika, Georgia, Hong Kong, India, Kazakhstan, Republik Kirgistan, Malaysia, Moldova, Montenegro, Thailand, Ukraina, Vietnam, Korea Selatan, Rumania, Singapura dan Afrika Selatan.

Baca juga: Dicoret dari Daftar Negara Berkembang, Ekspor Indonesia Akan Terpukul?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com