Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Virus Corona, Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa Terkoreksi 0,3 Persen

Kompas.com - 24/02/2020, 15:01 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ketidakpastian ekonomi global kian meningkat pada tahun 2020.

Ditambah lagi, dunia saat ini dihadapkan pada permasalahan virus corona yang kian menekan perekonomian negara-negara di dunia.

Airlangga pun mengatakan dengan proses penularan virus di dunia yang kian cepat dan meluas mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi 0,3 persen.

Baca juga: BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 Akibat Corona

Adapun untuk China yang menjadi pusat persebaran virus corona, perekonomian mereka terancam terkoreksi 2 persen.

"Dengan persebaran virus, pertumbuhan ekonomi terkoreksi. China sekitar 2 persen, Indonesia 0,3 persen," ujar Airlangga di Jakarta, Senin (24/2/2020).

Sementara negara-negara yang menggantungkan ekonominya ke ekspor diproyeksi bakal terkoreksi lebih dalam.

Airlangga mengatakan, untuk menghadapi tantangan global itu, Indonesia perlu untuk mempertahankan daya beli yang memiliki porsi 57 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Beberapa hal yang perlu didorong untuk menyikapi situasi ini adalah memertahankan daya beli yang mewakili 57 persen PDB dan terkait anggaran pemerintah yang langsung ditransfer ke masyarakat mencapai 14 persen kalau bersama dengan APBD 23 persen," ujar Airlangga.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Pertumbuhan Ekonomi China Bisa Cuma 3,5 Persen

Ketua Umum Golkar itupun mengatakan akibat virus corona banyak negara-negara di dunia yang telah menutup perbatasannya untuk mencegah persebaran.

Sebagai catatan, akibat virus corona pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I 2020 diprediksi bisa anjlok menjadi hanya 3,5 persen.

Ini terjadi bila penyebaran virus corona tidak diikuti dengan percepatan produksi sektor manufaktur ke level normalnya. Hal tersebut diungkapkan analis dari Morgan Stanley dalam laporannya.

Kegiatan manufaktur di penjuru China otomatis terganggu, lantaran otoritas menutup kota-kota guna mencegah penyebaran virus corona.

Meskipun sejumlah pabrik sudah kembali melakukan kegiatan produksi, namun Morgan Stanley mencatat kegiatan produksi hanya mencapai 30 hingga 50 persen dari level normalnya pada pekan lalu.

Baca juga: Indef: 2020, Pertumbuhan Ekonomi RI Sulit Tembus 5,3 Persen

Berhentinya produksi pabrik-pabrik di China tidak hanya mengganggu pasokan produk-produk tersebut, namun juga memukul kemampuan negara-negara lain untuk memproduksi barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com