Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dinilai Mulai Rintis Jalan Hentikan Laju Mafia Migas

Kompas.com - 24/02/2020, 18:40 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dinilai sudah merintis jalan menghentikan laju mafia migas, yang merugikan negara dan membuat negara terus menggantungkan diri pada impor BBM.

Hal ini lantaran Ahok sudah mendorong sistem transparansi dengan cara membuka data-data terkait pengadaan impor BBM Pertamina sehingga kini bisa diakses oleh publik.

“Ahok sudah mulai melakukan sesuatu yang baru dengan cara membuka informasi-informasi penting di sektor hilir," ujar peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Ahok: Kini Pengadaan Elpiji dan BBM Pertamina Bisa Diakses Publik

Sejak dahulu ucap Ferdy, pengadaan BBM di sektor hilir Pertamina tidak pernah transparan ke publik. Hal ini kata dia, karena sektor hilir menjadi pusat permainan para mafia migas.

Caranya yakni dengan bekerja sama dengan politisi agar Indonesia terus mengimpor BBM. Dari sini lah kata dia, para mafia mendapatkan keuntungan.

Kini kata Ferdy, dengan dibukanya informasi terkait kebijakan impor BBM oleh Pertamina, masyarakat bisa memelototi siapa pemenang tender, berapa kuota hingga jenis BBM yang diimpor Pertamina.

Baca juga: Ahok Diminta Dicopot dari Komisaris Pertamina, Ini Kata Erick Thohir

Para mafia minyak itu pula lanjut dia, selalu bermain dalam proses tender pengadaan BBM baik badan usaha maupun perorangan.

Permainan mafia migas membuat harga minyak yang didapat Pertamina jauh lebih mahal dan berefek pada keuangan negara.

Menurut Ferdy, praktik mafia migas merupakan cara mengambil uang negara paling canggih dan sulit dilakukan orang-orang biasa.

Baca juga: Satgas 115 Disebut Boros Anggaran, Ini Respon KKP

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com