Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah akan Beri Diskon Tiket Pesawat Hingga 40 Persen ke 10 Destinasi

Kompas.com - 24/02/2020, 19:41 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah bakal memberikan insentif dalam bentuk diskon tiket penerbangan di beberapa destinasi wisata Indonesia kepada maskapai penerbangan.

Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi dampak virus Corona terhadap perekonomian Indonesia.

Budi Karya mengatakan, besaran diskon tersebut bakal mencapai 40 persen untuk 10 destinasi wisata di Indonesia.

"Antara 30 persen hingga 40 persen di 10 destinasi. Selama 3 bulan," ujar Budi Karya usai melakukan rapat koordinasi mengenai stimulus perumahan, pariwisata, dan sembako di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Omnibus Law, Tarif Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi Tak Diatur Menhub

Budi Karya menjelaskan, meski belum ada angka yang lebih pasti dari diskon tersebut, besaran insentif yang akan diberikan kepada maskapai bersumber dari pemerintah, pengelola bandara (PT Angkasa Pura I dan II), dan diskon tarif avtur.

"Kalau insentif itu satu dri pemerintah ada, ada insentif dari AP I dan II, ada insentif dari avtur. Ketiganya dibundling berapa diskon yang akan diberikan. Jadi angka belum ketemu. Jadi dari tiga sumber itu," jelas Budi Karya.

"Dalam bentuk diskon. Diberikan kepada penerbangan supaya dia mendiskon tiket," ujar dia.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, tiga dari 10 destinasi wisata yang akan dikenai diskon tarif tersebut termasuk Pulau Bintan, Kepulauan Riau dan Manado, Sulawesi Utara.

Dikonsultasikan

Detil dari penerapan tarif tersebut akan diumumkan esok Selasa (25/2/2020) usai sidang kabinet dengan Presiden Joko Widodo.

"Ini akan dikonsultasikan ke Presiden besok atau lusa," ujar dia.

Dalam rangka mengurangi dampak virus corona terhadap perekonomian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melakukan rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Sebelumnya Airlangga juga sempat mengatakan ketidakpastian ekonomi global kian meningkat di 2020. Ditambah lagi, dunia saat ini dihadapkan pada permasalahan virus corona yang kian menekan perekonomian negara-negara di dunia.

Airlangga pun mengatakan dengan proses penularan virus di dunia yang kian cepat dan meluas mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi 0,3 persen.

Adapun untuk China yang menjadi pusat persebaran virus, perekonomian mereka terancam terkoreksi 2 persen.

"Dengan persebaran virus, pertumbuhan ekonomi terkoreksi. China sekitar 2 persen, Indonesia 0,3 persen," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com