Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Menabung Cara Lambat Menjadi Kaya | Emas Antam Cetak Rekor Harga Tertinggi

Kompas.com - 25/02/2020, 05:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Miliarder Muda ini Sebut Menabung adalah Cara Lambat untuk Menjadi Kaya

Tanne Chidester merupakan seorang miliarder muda asal Amerika Serikat. Ia berhasil memiliki kekayaan sebesar 1 juta dollar AS atau setara dengan Rp 14 miliar sebelum berusia 28 tahun.

Kekayaan tersebut berhasil diraih Tanne dengan melakukan usaha sendiri, tanpa adanya bantuan dari orang tua. Dia merupakan CEO dari tuju perusahaan, dua yang paling sukses di antaranya adalah Fit Warrior dan Elite CEOs.

Menurut dia, cara cepat menjadi orang kaya bukan lah dengan menabung.

"Lebih mudah mencari banyak uang daripada menabung lebih banyak. Menabung adalah cara lambat untuk membangun kekayaan," katanya dikutip dari CNBC, Senin (24/2/2020).

Apa alasan  dia? Simak selengkapnya di sini

2. Naik Rp 5.000, Harga Emas Antam Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada Senin (24/2/2020) berada di angka Rp 809.000 per gram. Posisi ini merupakan level tertinggi sepanjang masa emas Antam.

Angka tersebut naik Rp 5.000 jika dibandingkan harga emas pada Minggu (23/2/2020) kemarin.

Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 731.000. Harga tersebut naik Rp 6.000 jika dibandingkan kemarin.

Sebagai catatan, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Sementara di gerai penjualan emas Antam lain bisa berbeda.

Selengkapnya baca di sini

3. RI Dicoret AS dari Negara Berkembang, Apa Saja Dampaknya?

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi berpendapat keputusan Amerika Serikat (AS) mencoret Indonesia dari daftar negara berkembang berpotensi menimbulkan beberapa dampak negatif.

“Dalam konteks ini saya rasa pertimbangannya lebih ke politis daripada teknis yaitu ingin mengeluarkan Indonesia dari fasilitas yang biasa diterima oleh negara berkembang,” kata Fithra seperti dilansir Antara, Minggu (23/2/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com