Contohnya, sebagian siklus ekonomi yakni periode resesi dan pertumbuhan ekonomi umumnya terjadi pada 5-7 tahun. Selama periode tersebut, paling tidak ada satu tahun kondisi ekonomi mengalami pelemahan yang kemudian direspon pasar secara negatif.
Masih di periode tersebut, ada kemungkinan setidaknya 4-5 tahun kondisi ekonomi stabil dan pasar meresponnya dengan positif.
Baca juga: Mau Punya Rp 1 Miliar di 2030, Berapa Harus Investasi di Reksadana?
Jika investor menganalisa kinerja reksadana dan tingkat pengembaliannya bisa diharapkan pada jangka panjang, maka investor bisa segera melakukan koreksi atas reksadana yang dipegangnya tersebut.
Lakukan penilaian atas reksadana dengan pertimbangan siklus tersebut untuk memutuskan apakah perlu melepas atau mempertahankan reksadana.
Saat reksadana kinerjanya menurun, bisa jadi periode akan membaik mengikuti siklus pertumbuhan ekonomi setelah sebelumnya mengalami resesi.
Baca juga: Ingin Investasi meski Gaji UMR? Simak Tipsnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.