Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

KKP Targetkan Produksi Garam Lokal Capai 3 Juta Ton

Kompas.com - 25/02/2020, 09:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan produksi garam lokal sebesar 3 juta ton pada periode 2020-2021.

Target tersebut lebih tinggi dibanding tahun 2018 yang hanya berkisar 2,8 juta ton.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Aryo Hanggono mengatakan, target tersebut cukup realistis bila mengacu pada kebutuhan garam nasional sekitar 4,2 juta ton.

"Target 3 juta ton saya rasa tidak masalah. Kalau tadi kebutuhan impornya (kuota tahun 2020) 2,9 juta, ditambah garam rakyat 1,5 juta, berarti kan sudah 4,4 sekian," kata Aryo di Jakarta, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Bandara Milik Gudang Garam di Kediri Ditargetkan Rampung April 2022

Aryo menuturkan, yang menjadi masalah adalah kadar garam lokal yang tidak mampu terserap oleh industri karena kurangnya kualitas garam. Industri hanya mampu menyerap garam kualitas K1 dengan kadar NaCl sebesar 97 persen-99 persen.

"Yang menjadi masalah adalah bahwa garam rakyat tidak terserap untuk garam industri. Nah itu yang mau kita upayakan," ucapnya.

Adapun untuk meningkatkan kualitas garam, pihaknya mengaku telah sepakat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk meningkatkan kualitas garam dengan macam-macam teknologi.

Seperti di Kebumen yang dijadikan salah satu desa inovasi KKP misalnya, pihaknya tengah mencoba produksi garam dengan pemurnian sehingga garam menjadi kristal dengan kadar NaCl (natrium klorida) mencapai 95,75 persen 

Selain itu, KKP berencana membuat produksi garam di Madura setelah PT Garam di Gresik dengan kapasitas mencapai 440.000 ton per tahun.

"Kalau nanti bisa hingga 99 persen, itu industri mamin (makanan dan minuman) 653.000 ton bisa diambil dari garam rakyat," pungkasnya.

Baca juga: Menteri KKP: Pemerintah Tak Biarkan Petambak Garam Sengsara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+