Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Banjir, Pengusaha Truk Merugi Rp 30 Miliar

Kompas.com - 25/02/2020, 13:15 WIB
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya menyebabkan banjir di sejumlah wilayah sejak Selasa (25/2/2020) dini hari hingga siang ini. Ketinggian banjir beragam di beberapa tempat.

Imbas banjir, membuat aktivitas angkutan barang di ibu kota praktis lumpuh. Lantaran genangan banjir yang cukup tinggi di sejumlah ruas jalan, membuat truk-truk besar pengangkut kontainer tak bisa melintas.

Selain itu, macet yang hampir merata di Jabodetabek juga membuat truk logistik berhenti beroperasi.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aprtindo) Kyatmaja Lookman mengungkapkan setidaknya ada 20.000 unit truk dari perusahaan-perusahaan logistik di Jakarta yang terpaksa berhenti beroperasi.

Baca juga: Sri Mulyani: Beberapa Kantor Kemenkeu Dilanda Banjir, Sedikit Mengganggu Tugas

"Jalan-jalan macet semua karena banjir. Tolnya juga ikutan macet parah, akibatnya kami enggak bisa beroperasi. Bayangkan saja di Jakarta saja ada 20.000 truk yang stop operasi," kata Kyatmaja kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020).

"Akibatnya kerugian kita catat kalau dari jumlah truk yang tak beroperasi itu Rp 30 miliar per hari. Itu kita enggak hitung di luar Jakarta. Meski di beberapa lokasi ada juga yang tetap beroperasi," imbuhnya.

Menurutnya, kalkulasi kerugian itu datang dari mandeknya operasional. Banyak pengusaha truk juga harus menanggung biaya kerusakan kompenen akibat armadanya terendam banjir.

"Belum lagi pasti banyak komponen truk rusak karena kena air seperti elektrikal, aki, tangki, dan lainnya. Perbaikan satu truk kalau rusaknya parah itu bisa habis Rp 20 juta sampai Rp 30 juta," ujar Kyatmaja.

Baca juga: Jakarta Banjir, Kemenhub Tegaskan Bandara Halim Perdanakusuma Beroperasi Normal

Lanjut dia, hitungan kasar itu baru kerugian yang diderita pengusaha truk. Kerugian akibat banjir hari ini tentu jauh lebih besar karena banyak perusahaan yang pasokan logistiknya terganggu.

"Truk ini kan operasional di Pelabuhan Priok, pasti terganggulah ekspor impor. Memang misalnya kita ambil barang di Priok pakai truk bisa, tapi kan percuma, tetap saja enggak bisa diantar, karena deponya kebanjiran. Jadi berhenti saja dulu, tunggu kondisi," kata Kyatmaja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Profil Pelabuhan Sunda Kelapa, Sejarah, dan Fungsinya

Profil Pelabuhan Sunda Kelapa, Sejarah, dan Fungsinya

Whats New
Airlangga Dorong Kemitraan Indonesia-Inggris lewat Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Airlangga Dorong Kemitraan Indonesia-Inggris lewat Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Isu Kesepakatan antara AS dan Iran

Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Isu Kesepakatan antara AS dan Iran

Whats New
Tersandung Konflik Internal, Nasib Proyek Sistem MLFF di Tol Masih 'Abu-abu'

Tersandung Konflik Internal, Nasib Proyek Sistem MLFF di Tol Masih "Abu-abu"

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik Terhambat Minat Masyarakat

Pembiayaan Kendaraan Listrik Terhambat Minat Masyarakat

Whats New
Luncurkan EmasKITA, Hartadinata Bidik Penjualan Digital Tumbuh 50 Persen Tahun Ini

Luncurkan EmasKITA, Hartadinata Bidik Penjualan Digital Tumbuh 50 Persen Tahun Ini

Whats New
Tak Bisa Bahasa Indonesia, Para Bos Smelter Kena Tegur DPR Saat Rapat

Tak Bisa Bahasa Indonesia, Para Bos Smelter Kena Tegur DPR Saat Rapat

Whats New
Tiket KA Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 Keberangkatan Mulai 1 Juli

Tiket KA Jarak Jauh Bisa Dipesan H-90 Keberangkatan Mulai 1 Juli

Whats New
Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Pergerakan IHSG Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Nasib Program Bagi-bagi 'Rice Cooker', Bappenas: Bisa Saja Terealisasi Tahun Depan

Nasib Program Bagi-bagi "Rice Cooker", Bappenas: Bisa Saja Terealisasi Tahun Depan

Whats New
Inflasi dan Suku Bunga Masih Membayangi, Wall Street Berakhir Hijau

Inflasi dan Suku Bunga Masih Membayangi, Wall Street Berakhir Hijau

Whats New
Sinyal Darurat 'Fintech Lending', Pemberi dan Penerima Pinjaman Sama-sama Perlu Diedukasi

Sinyal Darurat "Fintech Lending", Pemberi dan Penerima Pinjaman Sama-sama Perlu Diedukasi

Whats New
Siap-siap Harga Gula Bakal Naik Jadi Rp 12.500 Per Kilogram

Siap-siap Harga Gula Bakal Naik Jadi Rp 12.500 Per Kilogram

Whats New
RI Gandeng Malaysia demi Genjot Energi Baru Terbarukan dan Hilirisasi

RI Gandeng Malaysia demi Genjot Energi Baru Terbarukan dan Hilirisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com