Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Saja Tertunda

Kompas.com - 25/02/2020, 13:48 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung bisa saja molor dari target akibat wabah virus Corona.

Hal ini terkait dengan banyaknya tenaga kerja asal China yang terlibat dalam proyek tersebut. Sejauh ini pekerja asal China yang masih tertahan di negaranya ada sekitar 300 orang. 

"Tapi, ya kita memang hati-hati sekarang ini. Jadi kita tidak mau berkomentar mengenai hal itu. Tapi bisa saja terjadi tertunda kalau Corona ini berkepanjangan," katanya di Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Bos Kereta Cepat Jakarta-Bandung Larang 300 Karyawan Asal China Balik ke Indonesia

Pemerintah pun tidak mau berandai-andai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bisa diselesaikan tepat waktu. Karena ada kendala pada bahan baku yang menipis karena diimpor dari China.

"Tapi bisa saja nanti dipercepat. Bahan baku ada masalah, di China pun produksi berhenti karena virus Corona," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi optimistis proyek pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung dapat diselesaikan pada akhir 2021. Hal ini disampaikan Budi usai meninjau dua titik pengerjaan proyek di Purwakarta dan Rancaekek, Bandung, Minggu (23/2/2020).

"Kita tetap fokus menyelesaikan ini, 2021 akhir sudah beroperasi. Jadi saya tadi bicara dengan tim PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak masalah, kita bisa optimalkan," kata Budi.

Budi berpesan kepada PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) sebagai pelaksana proyek agar pekerjaan ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Saat ini, Budi mengatakan, proses pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 44 persen sedangkan untuk pembebasan lahan sendiri sudah mencapai 99,96 persen. Namun masih ada sebidang tanah di daerah Bandung yang sedang dalam tahap konsinyasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com